Berita  

Motif Teroris Selandia Baru: Supremasi Etnis Kulit Putih

Jakarta, KabarBerita.id — Pelaku penembakan Masjid Al Noor di Christchurch Selandia Baru yang menyiarkan secara langsung aksi sadisnya melalui Facebook, mengidentifikasi dirinya sebagai Brenton Tarrant asal Australia.

Dia mengunggah manifesto online yang membahas alasan di balik serangan itu.Dalam manifesto 73 halaman itu, dia menggambarkan dirinya sebagai orang kulit putih biasa.

Pria yang mengaku berusia 28 tahun itu mencatat bahwa dia dilahirkan dari kelas pekerja dan keluarga berpenghasilan rendah.

Teroris itu mengatakan dia melakukan serangan untuk secara langsung mengurangi tingkat imigrasi ke tanah tanah Eropa.

“(Serangan dilakukan untuk) menunjukkan kepada penjajah bahwa tanah kita tidak akan pernah menjadi tanah mereka, tanah air kita adalah milik kita sendiri dan bahwa, selama orang kulit putih masih hidup, mereka tidak akan pernah menaklukkan tanah kita,” tambahnya.

Tarrant mengungkapkan dia telah merencanakan serangan hingga dua tahun. Namun dipilihnya Christchurch sebagai lokasi penyerangan baru diputuskan tiga bulan lalu.

Dia mengatakan Selandia Baru bukan pilihan asli untuk menyerang. Tetapi Selandia Baru merupakan sasaran kaya lingkungan seperti di tempat lain di Barat.

“Sebuah serangan di Selandia Baru akan memusatkan perhatian pada kebenaran serangan terhadap peradaban kita, bahwa tidak ada tempat di dunia ini aman, para penyerbu berada di semua tanah kita, bahkan di daerah-daerah terpencil di dunia,” tambahnya.

Dia juga mengklaim bahwa aksinya adalah untuk mewakili jutaan orang Eropa dan bangsa-bangsa etno-nasionalis lainnya.

“Kita harus memastikan keberadaan rakyat kita, dan masa depan untuk anak-anak kulit putih,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan