Moskow Tak Percaya Ukraina Tembak Jatuh 6 Rudal Hipersonik Rusia

Jakarta, KabarBerita.id — Ukraina mengklaim menembak jatuh enam rudal hipersonik Kinzhal Rusia dalam satu malam pada Selasa (16/5).

Ini adalah pertama kalinya Ukraina mengklaim menembak jatuh rudal hipersonik yang dibanggakan Moskow sebagai rudal generasi terbaru yang tidak terkalahkan. Jika dikonfirmasi, ini akan menjadi demonstrasi keefektifan senjata pertahanan udara Barat yang selama ini dikirim untuk membantu Ukraina.

Sirene serangan udara meraung di hampir seluruh Ukraina pada Selasa pagi. Di ibu kota Kyiv dan sekitarnya sirene serangan udara bahkan terdengar selama selama lebih dari tiga jam.

“Misi musuh adalah menyebarkan kepanikan dan menciptakan kekacauan. Namun, di zona operasional utara (termasuk Kyiv), semuanya berada di bawah kendali penuh,” kata Komandan Pasukan Gabungan Angkatan Bersenjata Ukraina, Jenderal Serhiy Naev.

Staf Umum Militer Ukraina mengatakan keenam rudal Kinzhal termasuk di antara 27 rudal yang ditembakkan Rusia ke wilayah Ukraina selama 24 jam terakhir.

Tidak jelas senjata Barat apa yang digunakan Ukraina untuk menangkal Kinzhal.

Kementerian Pertahanan Rusia sebelumnya mengklaim telah menghancurkan sistem pertahanan rudal Patriot buatan AS dengan rudal Kinzhal, lapor kantor berita militer Zvezda.

Namun Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina, Valeriy Zaluzhnyi membantah laporan itu dan mengklaim semua rudal hipersonik Rusia berhasil dicegat.

Zaluzhnyi mengatakan pasukannya telah mencegat enam rudal Kinzhal yang diluncurkan dari pesawat, serta sembilan rudal jelajah Kalibr dari kapal di Laut Hitam dan tiga Iskander yang ditembakkan dari darat.

Dua rudal S-300 menargetkan infrastruktur di Kostyantynivka, sebelah barat kota timur Bakhmut yang diperangi, kata pembaruan Staf Umum.

Pihak berwenang Kyiv mengatakan tiga orang terluka oleh puing-puing rudal Rusia yang berjatuhan.

“Kepadatannya luar biasa – jumlah maksimum serangan rudal dalam waktu singkat,” kata Serhiy Popko, kepala administrasi militer kota Kyiv, di Telegram.

Mengutip Kemhan Rusia, Zvezda melaporkan serangan itu ditujukan ke unit tempur Ukraina dan tempat penyimpanan amunisi.

Awal bulan ini, Ukraina juga mengklaim telah menembak jatuh satu rudal Kinzhal di atas Kyiv untuk pertama kalinya menggunakan sistem pertahanan udara Patriot AS yang baru dikerahkan.

Militer AS mengkonfirmasi laporan itu tetapi tidak mengatakan apakah rudal Rusia itu terbang dengan kecepatan hipersonik pada saat pencegatan atau tidak.

Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS) yang berbasis di AS mengatakan Kinzhal berakselerasi dengan cepat hingga Mach 4 (4.900 km/jam) setelah diluncurkan dan dapat mencapai kecepatan hingga Mach 10 – atau 10 kali kecepatan suara. Senjata hipersonik bergerak setidaknya lima kali kecepatan suara.

Rudal Kinzhal, yang memiliki arti belati, dapat membawa hulu ledak konvensional atau nuklir hingga 2.000 km. Rusia menggunakan senjata itu dalam peperangan untuk pertama kalinya di Ukraina dan hanya mengakui menembakkan rudal dalam beberapa kesempatan.

Presiden Rusia Vladimir Putin sering menggembar-gemborkan Kinzhal sebagai perangkat keras militer Rusia yang tak terkalahkan dan mampu dipakai untuk mengalahkan NATO. 

Karena itu, Rusia tak percaya Ukraina bisa menembak jatuh rudal-rudal tercanggihnya itu. 

Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu membantah klaim Ukraina bahwa mereka menembak jatuh enam rudal hipersonik Kinzhal dalam semalam.

Dikutip Reuters, Shoigu berdalih bahwa Moskow tidak meluncurkan rudal sebanyak itu, menurut laporan kantor berita RIA.

Tinggalkan Balasan