Mitos atau Fakta Nyeri Haid Berlebih Pertanda Sulit Hamil?

Jakarta, KabarBerita.id — Nyeri haid tentu menjadi hal yang sudah lazim dialami perempuan setiap bulan. Namun ada sebagian yang beranggapan bahwa nyeri haid menandakan sulit hamil di kemudian hari. Apakah benar demikian?

Nyeri haid bisa dikatakan tidak normal apabila nyeri haid bertambah berat kemudian menyebabkan seorang wanita tidak dapat beraktivitas normal, atau nyeri tidak membaik bahkan setelah mengonsumsi obat nyeri.

Menurut dokter spesialis obstetri dan ginekologi Muhammad Fadli, ada beberapa penyebab timbulnya nyeri haid yang memang bisa mengganggu kesuburan.

“Penyebab yang bikin mens sakit salah satunya adalah adenomiosis, adanya kista cokelat, hingga endometriosis,” ucap Fadli.

Fadli menjelaskan ketiga penyebab ini akan membuat haid terasa sangat sakit sehingga dapat mengganggu aktivitas. Rasa sakit ini memiliki efek bernama embryotoxicity.

“Ini lah yang membuat wanita jadi sulit untuk hamil,” jelas dia.

Diketahui, endometriosis dapat menjadi penyebab gangguan kesuburan. Kelainan anatomi dan perlekatan yang disebabkan karena endometriosis (terutama pada kasus sedang hingga berat) mengurangi peluang terjadinya kehamilan alami.

Hal ini disebabkan karena ada lebih banyak perlekatan pada ovarium yang dapat mengganggu pelepasan sel telur, sehingga sel telur tidak dapat mencapai saluran telur (tuba).

“Tetapi tidak semua orang yang mengalami mens sakit itu sulit hamil. Karena kan memang pain tolerance orang berbeda-beda. Lalu ada reseptor-reseptor yang berlebih yang membuat cramping, tapi ketika di USG enggak ada apa-apa,” katanya.

Maka dari itu, Fadli menganjurkan para perempuan yang mengalami nyeri haid berlebihan sampai mengganggu aktivitas untuk segera cek ke dokter untuk pemeriksaan USG.

“Di-USG untuk dipastikan bahwa genitalia interna, rahim, telurnya, semuanya itu bagus atau tidak. Jadi memang ada penyebab-penyebab yang membuat mens sakit itu bisa susah punya anak,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan