Jakarta, KabarBerita.id — Beberapa daerah menjual daging kelelawar dengan iming-iming bisa mengobati penyakit asma. Tak sedikit pula orang Indonesia yang juga sengaja mengonsumsi daging kelelawar dengan maksud dan tujuan yang sama.
Pertanyaannya, apakah benar daging kelelawar dapat menjadi obat asma?
Dokter spesialis penyakit paru di Rumah Sakit Royal Taruna, Jakarta Barat Budhi Antariksa dengan tegas membantah hal tersebut. Ia mengatakan belum terbukti asma bisa sembuh hanya dengan makan daging kelelawar.
“Itu mitos ya. Tidak ada buktinya kalau daging kelelawar bisa menyembuhkan asma,” kata Budhi dalam konferensi pers yang digelar PDPI tentang Hari Asma Sedunia, Selasa (2/5). Hari Asma Sedunia diperingati setiap hari Selasa pertama di bulan Mei.
Budhi menegaskan tak ada bukti sains konkret yang memvalidasi anggapan bahwa daging kelelawar bisa jadi obat asma.
Lagi pula asma bukanlah penyakit yang bisa disembuhkan. Asma hanya bisa dikendalikan dengan obat-obatan dan terapi pemicu asma.
Asma sendiri merupakan penyakit yang muncul pada saluran pernapasan. Biasanya, asma terjadi karena peradangan di saluran udara.
Saat mengalami asma, penderitanya mengalami penyempitan saluran napas yang disebabkan peradangan otot-otot di sana. Meski demikian, Budhi menyebut tak ada sebab pasti kenapa seseorang bisa mengalami asma.
Hal yang bisa diketahui sejauh ini adalah pemicunya. Misalnya radang dingin, asap rokok, hingga bulu hewan.
Pengendaliannya hanya bisa diminimalisit pemicunya, bukan dengan makan daging kelelawar.
Dengan demikian penjelasan di atas menegaskan bahwa daging kelelawar tak bisa dijadikan sebagai obat asma.