Jakarta, KabarBerita.id — Ketua Dewan Perwakilan (DPR) Amerika Serikat Nancy Pelosi, diperkirakan akan berkeras mengunjungi Taiwan dalam turnya ke sejumlah negara Asia terlepas dari ultimatum keras China.
Kunjungan ke Taiwan memang tidak masuk dalam rencana perjalanan publik Pelosi ke Asia saat ini yang baru mencakup Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan Singapura.
Namun pejabat Taiwan mengatakan Pelosi direncanakan mengunjungi Taipei semalam.
Tidak jelas kapan tepatnya Pelosi dan delegasi akan mendarat di Taipei.
Sementara itu pejabat Kementerian Pertahanan AS mengatakan pihaknya memantau ketat setiap pergerakan angkatan bersenjata China di wilayah tersebut sepanjang waktu selama lawatan Pelosi ke Asia.
Langkah tersebut dilakukan guna memastikan Pelosi, pejabat tertinggi ketiga di Negeri Paman Sam, tetap aman.
Di sisi lain China kembali menegaskan penolakannya terhadap kunjungan Pelosi ke Taipei, wilayah yang dianggap Beijing sebagai pembangkang karena ingin memerdekakan diri.
Pemerintahan Presiden Xi Jinping mewanti-wanti AS bahwa militernya “tidak akan duduk diam” jika Pelosi tetap melawat ke Taiwan dalam turnya ke sejumlah negara Asia.
“Militer kami tidak akan tinggal diam,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, dalam jumpa pers rutin di Beijing, Senin (1/8).
Tur Pelosi ke Asia terus menjadi sorotan lantaran dirinya berencana melakukan kunjungan ke Taiwan. Padahal, Beijing selama ini menolak setiap kunjungan pejabat tinggi asing ke Taipei lantaran dinilai sebagai bentuk “pengakuan” dan legitimasi bagi wilayah itu untuk merdeka dari daratan China.
Sejumlah sumber pemerintah China bahkan mengatakan Beijing mempersiapkan segala cara, termasuk militer, untuk menanggapi kemungkinan lawatan Pelosi ke Taiwan.
Dalam jumpa pers hari ini, Zhao menuturkan karena status Pelosi sebagai “pejabat tertinggi ketiga di jajaran pemerintah AS”, lawatannya ke Taiwan bisa menimbulkan “dampak politik yang mengerikan”.