Jakarta, KabarBerita.id — Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menandatangani kontrak pembangunan tahap kedua Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State, Myanmar, yaitu berupa gedung tempat tinggal untuk dokter dan perawat.
“Pembangunan rumah tinggal untuk dokter dan perawat kita dahulukan. Setelah berjalan, bangunan utama akan segera dibangun bersamaan,” kata Presidium MER-C Faried Thalib melalui siaran pers diterima di Jakarta.
Penandatanganan kontrak dilakukan Faried dengan Direktur Rakhita Ah Linn Construction Co Ltd Kyaw Nay Oo yang memenangi tender pembangunan tahap kedua Rumah Sakit Indonesia.
Faried mengatakan pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State, Myanmar merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan yang dilakukan MER-C, sejak membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza, palestina.
Dia berharap, Rumah Sakit Indonesia bisa memberikan manfaat bagi rakyat Myanmar yang sedang dilanda konflik.
“Yang lebih penting, mudah-mudahan Rumah Sakit Indonesia bisa membantu meredakan konflik di daerah tersebut,” tuturnya.
Menurut Faried, Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim dan minoritas beragama Buddha seharusnya menjadi contoh bagi pemerintah dan rakyat Myanmar. Keberagaman bukanlah alasan untuk bertikai, melainkan justru untuk saling mengayomi satu dengan lainnya.
“Apalagi, lokasi Rumah Sakit Indonesia di antara daerah penduduk Muslim dan Buddha sehingga bisa menjadi fasilitas untuk semua penduduk di sana,” katanya.