Menuju Depok Hijau

Depok, KabarBerita.id — Pemerintah Kota Depok akhirnya merealisasikan alun-alun kota bagi warga tercinta. Alun-alun kota Depok seluas seluas 3,9 hektare itu diresmikan pada 12 Januari 2020.

Walikota Depok Mohammad Idris menyebut Alun-alun Kota Depok sebagai bagian dari Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang merupakan rangkaian taman terpadu tingkat kota. Alun-alun Kota Depok dibangun dengan tiga zona yakni, zona interaksi, budaya serta ekonomi.

Mohammad Idris berharap masyarakat dapat memanfaatkan serta menjaga berbagai fasilitas yang ada di dalam Alun-alun. Baik sebagai RTH maupun sarana interaksi warga.

“Alun-alun yang berada di kawasan GDC ini adalah janji saya atas pemenuhan RTH untuk masyarakat Kota Depok,” tandasnya.

Alun-alun Kota Depok dilengkapi berbagai fasilitas antara lain arena sepeda BMX, arena skateboard, jogging track, lapangan basket, wahana wall climbing, lapangan futsal, tempat pertunjukan seni dan budaya, pojok literasi, pojok ramah anak, ruang menyusui, mushola, toilet, area parkir, serta area khusus difabel, ibu hamil dan lansia,

Kemudian, ada pintu masuk utama, area penurunan penumpang, dinding mural, parkir pengelola, jembatan utama, kolam retensi, panggung mengapung, area duduk (amphitheater), pendopo, taman bermain anak, taman lansia, galeri UMKM, green house, co-working space, dan menara pandang.

Selain itu, di dalam alun-alun ini juga dilengkapi dengan 100 Closed Circuit Television (CCTV) dan kamera panorama 360°.

Pembangunan alun-alun adalah bagian dari pemenuhan janji Walikota Depok Mohammad Idris untuk memenuhi RTH di kota Depok. Sebagai kota penyangga DKI Jakarta, kota Depok tumbuh pesat sebagai kota urban dengan peningkatan pemukiman dan fasilitas yang terus bertambah.

Pertumbuhan ini harus dijaga dan diimbangi dengan pemenuhan RTH oleh Pemerintah Kota Depok. Salah satu program Walikota Depok yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) adalah membangun setiap taman di 63 kelurahan di Kota Depok.

Rencana ini sudah terwujud sejak 2017 hingga tahun 2021. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Depok Ety Suryahati menerangkan progres pembangunan taman di setiap kelurahan. Taman yang sudah dibangun DLHK pada tahun 2017 sebanyak 21 taman, 2018 sembilan taman, 2019 12 taman, dan 2020 delapan taman. Sedangkan 13 taman lainnya, akan diselesaikan tahun ini.

Ety menyebut taman kelurahan memiliki minimal luas lahan 500 meter. Fasilitas taman menyesuaikan dengan luasan lahan yang ada di tiap kelurahan. Beberapa taman kelurahan sudah rampung dan dimanfaatkan warga. Namun hadirnya Pandemi Covid-19 membuat taman sementara ditutup untuk umum.

Meneruskan Komitmen Lingkungan

Janji Walikota Depok Mohammad Idris pada periode 2017-2021 telah terwujud dengan hadirnya taman-taman di setiap kelurahan. Komitmen lingkungan Walikota Depok akan diteruskan saat kembali mendapat amanah warga sebagai Walikota Depok periode 2021-2026 bersama dengan Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono.

Salah satu janji kampanye pasangan Idris-Imam adalah pembangunan Alun-alun dan taman hutan kota di wilayah barat.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris ingin ada penambahan Ruang Terbuka Hijau (RTH) untuk menambah kenyamanan masyarakat. Karena itu, dirinya mengusulkan adanya pembangunan Alun-alun Kota wilayah barat.

“Kami akan usulkan ke provinsi agar secepatnya bisa kita bangun,” tutur Wali Kota Depok, Mohammad Idris.

Ia mengatakan rencananya lokasi yang digunakan berada di Kelurahan Pasir Putih. Sementara itu, diperkirakan luas tanah kurang lebih 8 hektar.”Lokasinya di wilayah zona penyangga (buffer zone) di Kelurahan Pasir Putih,” katanya

Di tempat yang sama, Camat Sawangan, Herry Restu Gumelar, menambahkan pihaknya sangat mendukung upaya tersebut. Dia berharap agar Gubernur Jawa Barat dapat menyetujui usulan yang disampaikan oleh Wali Kota Depok.

“Kami atas nama warga Sawangan sangat mendukung dan berdoa dengan upaya Pak Wali untuk mewujudkan alun-alun tersebut,” pungkasnya.

Selain alun-alun di wilayah Barat, Walikota Depok juga berencana membangun daerah penyangga Tempat Pembuangan Akhir Cipayung sebagai taman hutan kota.

“Lahan seluas 7,9 hektare disiapkan untuk dibuat jogging track dan RTH. Tujuannya selain menambah luas RTH, juga agar bau sampah dapat terserap,” kata Mohammad Idris.

Tinggalkan Balasan