Jakarta, KabarBerita.id — Menteri Negara Inggris untuk urusan Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Selatan, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Lord Tariq Ahmad, mengunjungi Yerusalem Timur dan ikut salat di Masjid Al-Aqsa, Kamis (12/1).
“Suatu kehormatan dan hak istimewa untuk menghabiskan waktu di Masjid Al-Aqsa yang suci pagi ini dengan Direktur Departemen Waqaf Yerusalem Sheikh Azzam al-Khatib,” ucap Lord Ahmad di Twitter.
Menteri Inggris beragama Islam itu menekankan “dukungan tak tergoyahkan” Inggris untuk Yordania sebagai pelindung tempat-tempat suci di Yerusalem, termasuk Masjid Al-Aqsa.
Inggris, kata Ahmad, juga mendesak perlindungan status quo atas situs-situs suci di Yerusalem, kota suci bagi umat Muslim, Yahudi, dan Kristen.
Status quo memungkinkan umat Islam beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa. Sementara itu, umat Kristen dan Yahudi juga masih bisa mengunjungi kompleks tersebut untuk perjalanan spiritual.
Selain Yerusalem, Ahmad juga mengunjungi Kota Hebron di Tepi Barat, Palestina, dan tur ke sejumlah tempat di kota itu.
Lawatan ini menjadi bagian dari tur perdananya ke Palestina sejak diangkat menjadi menteri.
Ahmad juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen di Yerusalem Barat dan mengunjungi Ramallah untuk bertemu Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki.
Dikutip kantor berita Anadolu, Masjid Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga bagi umat Muslim. Masjid itu merupakan kiblat pertama umat Muslim di dunia sebelum dipindahkan ke Mekah, Arab Saudi.
Umat Yahudi menyebut kompleks Al-Aqsa sebagai Temple Mount yang dipercaya sebagai situs dua kuil Yahudi di zaman kuno.
Sementara itu, Israel merebut Yerusalem Timur dari Palestina saat Perang 1967. Israel menganeksasi seluruh Yerusalem pada 1980, sebuah langkah yang hingga kini tidak diakui komunitas internasional.