Mensos Minta Nama Panti Diganti Rumah Harapan

Kupang, KabarBerita.id — Menteri Sosial Idrus Marham mengusulkan sebutan baru untuk “panti”, yakni menjadi “rumah harapan” setelah dirinya melihat langsung kemampuan para klien Panti Rehabilitasi Tuna Rungu Wicara (PRTRW) “Effata” Kupang.

“Meski tuna rungu wicara, mereka menari dengan luar biasa. Tidak kalah dengan anak-anak normal. Ini menunjukkan, permasalahannya hanya pada kesempatan,” kata Mensos, saat bertandang ke PRTRW “Effata” di desa Naibonat, Kabupaten Kupang, Rabu.

Hal ini disampaikannya setelah melihat langsung delapan anak tuna rungu wicara menari Tobelo walaupun menyandang keterbatasan, mereka menampilkan kekompakan, dengan membentuk formasi enam huruf yang terbaca “m-e-n-s-o-s”.

Mensos mengatakan kondisi panti identik dengan suasana keprihatinan dan kekurangan prasarana. Kesan yang sama juga didapat saat Mensos mengunjungi Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Daksa (BBRSBD) Prof. Dr. Soeharso Surakarta, pekan lalu.

?Nama `panti? secara psikologis memberikan kesan pendeskreditan. Kenapa kita tidak memilih nama-nama lain yang lebih memberikan harapan. Kalau terkait pendidikan ada istilah ‘rumah harapan’. Atau kalau terkait rehabilitasi ada istilah ‘rumah kesejahteraan’. Dan ada nama-nama baik lainnya,” katanya.

Dengan alternatif nama-nama yang lebih baik tadi, diharapkan tidak hanya memberikan kesan yang lebih baik bagi pusat pembinaan para disabilitas. Namun lebih jauh juga mengubah pendekatan menjadi lebih positif terhadap penyandang disabilitas.

Tentu saja bila pemikiran tentang perubahan nama ini menjadi visi bersama, Mensos menyadari akan berimplikasi terhadap besaran dukungan anggaran.

?Seperti di Panti Effata ini, anggarannya hanya Rp7,9 miliar setahun. Ini sebagian besar habis untuk kebutuhan gaji pegawai, hampir tidak ada untuk pengembangan. Bayangkan di panti ini ada 30-an pendamping dan 70-an klien. Harus memelihara area seluas sekitar 6 hektare,” kata Mensos.

Tinggalkan Balasan