Kerinci, KabarBerita.id — Masyarakat adat memiliki peran krusial dalam dinamika demokrasi di Kerinci yang dikenal sebagai Bumi Sakti Alam. Menguatkan keterlibatan politik mereka merupakan langkah yang tak boleh diabaikan. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Leadership Majelis Persmusyawaratan Adat (MPA) LAM Sakti Alam Kerinci saat diwawancara oleh media.
Menurutnya, banyak regulasi yang dibuat pemerintah yang secara khusus melindungi dan mengakui hak-hak masyarakat adat. Ini merupakan bentuk partisipasi organisasional yang signifikan. Namun, untuk memperkuat partisipasi politik di tingkat lokal, perwakilan masyarakat adat harus memiliki kehadiran yang lebih kuat di lembaga-lembaga legislatif, yudikatif, dan eksekutif.
Toni Suherman, S.H., M.H., menyatakan bahwa masih banyak aspirasi masyarakat adat yang belum diakomodasi oleh pemerintah setempat karena minimnya representasi mereka dalam pembuat kebijakan politik. Menurutnya, meningkatkan jumlah kader masyarakat adat dalam posisi kebijakan politik adalah suatu keharusan.
Partisipasi politik akan semakin efektif jika nilai-nilai dan ideologi masyarakat adat diberdayakan, termasuk dalam struktur lembaga seperti LAM Sakti Alam Kerinci. Menurutnya, masalah politik uang dalam pemilihan kepala daerah dapat ditekan jika masyarakat adat memiliki kesadaran akan perjuangan hakiki mereka.
Selain itu, penting untuk mengakui dan menerapkan hukum dan aturan yang dimiliki oleh masyarakat adat. Ini tidak hanya penting untuk menjaga keberlangsungan budaya dan identitas mereka tetapi juga untuk menjaga stabilitas dan legitimasi kepemimpinan lokal.
Toni menekankan bahwa masyarakat adat harus aktif dalam proses pembuatan kebijakan politik, berani menyuarakan aspirasi mereka, dan berusaha mendapatkan posisi strategis dalam lembaga-lembaga kebijakan.
Menurutnya, masyarakat adat memiliki peran besar dalam pembentukan Kabupaten Kerinci, dan keberadaan mereka tidak bisa diabaikan dalam proses politik. Oleh karena itu, perjuangan untuk menyampaikan aspirasi politik masyarakat adat harus terus diperkuat.
Terkait dengan PilKada Kerinci 2024, Toni menegaskan bahwa partisipasi politik tidak hanya sebatas menjadi pejabat, tetapi juga tentang membangun kekuatan tawar bagi masyarakat adat terhadap politisi, pemerintah daerah, dan negara.