Jakarta, KabarBerita.id — Kanker ovarium merupakan kanker yang bisa terjadi pada setiap wanita. Kanker ovarium berbeda dengan kanker rahim. Kanker ini bisa tumbuh di ovarium atau sel telur wanita yang ada di Sisi kanan dan kiri alat reproduksi.
Wanita yang memiliki faktor resiko akan lebih rentan mengalami penyakit kanker ovarium. Beberapa faktor yang meningkatkan resiko seseorang terkena kanker ovarium yakni usia tua, pola makan yang buruk, obesitas dan tidak berolahraga.
Lalu bagaimana dengan kehamilan?
Benarkah wanita yang tidak pernah hamil meningkatkan resiko menderita kanker ovarium?
Dokter Brahmana Askandar selaku ketua himpunan onkologi Ginekologi Indonesia atau HOGI mengatakan, bahwa perempuan yang tidak pernah hamil lebih beresiko mengalami penyakit kanker ovarium dibandingkan perempuan yang pernah hamil.
Brahmana juga menjelaskan bahwa Ovarium akan terus menerus memproduksi sel telur di dalam rahim. Ketika tidak terjadi pembuahan atau kehamilan maka telur akan meluruh bersama dengan zat inflamasi yang ada disekitarnya.
Proses ovulasi tersebut, membuat Ovarium terus bekerja setiap bulan, bukan karena hormon tetapi karena terus menerus terjadi aktivitas di ovarium.
Brahmana menambahkan bahwa proses ovulasi ini bisa berhenti saat hamil dan juga menyusui.
Hal ini yang menyebabkan wanita yang hamil dan juga punya anak memiliki resiko lebih kecil karena ovarium sering istirahat. Akan tetapi bukan berarti menganjurkan untuk memiliki banyak anak.
Brahmana juga menjelaskan bahwa faktor resiko Ovarium tidak hanya kehamilan. Beberapa faktor juga dapat menyebabkan kanker diantaranya gaya hidup yang tidak sehat.
Oleh karena itu Brahmana menyerang wanita menjalani Gaya hidup sehat dengan rutin olahraga, makan sehat dan bergizi, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, istirahat yang cukup dan mengelola stress.