Jakarta, KabarBerita.id — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan peredaran narkoba yang merajalela merupakan bagian dari perang proksi atau “proxy war.
“Peredaran narkoba sudah dalam level yang membahayakan dan variannya juga bermacam-macam. Kita harus semakin waspada, karena menurut saya, ini bagian dari ‘proxy war’,” ujar Mendikbud di Jakarta, Senin (18/9).
Mendikbud mengatakan narkoba merupakan bagian perang proksi yang tujuannya menghancurkan generasi muda. Dengan begitu, dengan mudah memperlemah bangsa yang besar dan menjanjikan ini.
“Obat terlarang untuk memperlemah bangsa yang sangat besar dan menjanjikan ini, mungkin banyak yang merasa khawatir kalau Indonesia menjadi bangsa yang besar nanti akan bisa mengintimidasi pihak lain. Kalau ada setengah ketidaksengajaan maka setengahnya lagi kesengajaan mengingat narkoba ini kebanyakan impor ya,” jelas dia.
Dia menjelaskan peredaran narkoba paling utama di daerah perbatasan. Untuk itu, dia meminta gubernur di daerah perbatasan untuk mengawasi peredaran narkoba terutama melalui jalan tikus di perbatasan “Program penguatan karakter, yang sekarang sudah menjadi peraturan presiden, akan ditindaklanjuti dengan peraturan turunannya termasuk pencegahan narkoba bagian dari itu.” Muhadjir mengatakan subtema yang harus dibahas dan disampaikan kepada siswa terutama melalui para gurunya.
“Jadi salah satu subtema perang terhadap narkoba. Tidak harus masuk dalam kurikulum, subtema saja. Karena kurikulum dalam arti sesungguhnya saya setuju, kalau jadi mata pelajaran tidak,” jelas Mendikbud.