Jakarta, KabarBerita.id — Media Rusia menyebut adanya risiko pembunuhan terhadap Presiden Vladimir Putin yang meningkat apabila ia hadir secara langsung di konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November.
General SVR melaporkan masalah utama bagi Putin untuk berpartisipasi dalam forum itu adalah soal keamanan.
“Risiko presiden Putin menjadi target pembunuhan meningkat secara signifikan. Namun ini tidak menghentikan Presiden Rusia dan tidak memungkinkan membuat keputusan soal partisipasi dalam KTT, ada alasan lain yang lebih nyata,” demikian menurut General SVR.
Kedutaan besar Rusia di Jakarta juga mengkonfirmasi absennya presiden Putin dalam pertemuan yang akan berlangsung pekan depan. Delegasi Rusia nantinya akan dipimpin salah satu menteri luar negeri Moscow, Sergei Lavrov.
Sementara itu kepala protocol kedutaan besar Rusia, Yulia Tomskaya menyatakan putih kemungkinan hadir secara Daring.
Beberapa pekan yang lalu puting disebut menerima laporan yang berisi keinginan sejumlah pemimpin negara yang berpartisipasi di acara G20, menampar wajah orang nomor satu di Rusia dalam pertemuan pribadi.
Menurut General SVR, sikap itu menunjukkan pemimpin itu seorang penjahat perang dan bajingan.
Dia, menyampaikan rencana itu ke sekutu dekat dan siap langsung menemui Putin.
Menurut beberapa sumber informasi yang diberikan kepada Putin jelas sesuai dengan kenyataan, niat, dan rencana dia.
Di sisi lain sebelumnya Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak menuturkan ingin ‘melabrak’ Putin di G20 gegara invasi negaranya ke Ukraina.
Dalam pernyataan resmi pemerintah Inggris, Sunak mengatakan akan “mengonfrontasi” Putin atau delegasi Rusia yang hadir di forum ekonomi tersebut.