Ma’ruf Miris Indonesia Negara Maritim, Warga Pesisir Miskin Ekstrem

Jakarta, KabarBerita.id — Wakil Presiden, Ma’ruf Amin menyoroti 12 persen dari total angka kemiskinan ekstrem di Indonesia tahun 2021 lalu merupakan masyarakat pesisir.

Dia merasa miris karena Indonesia merupakan negara dengan produksi di bidang perikanan yang besar tetapi warga pesisir masih banyak yang miskin.

“Garis pantai terpanjang kedua di dunia, diikuti dengan produksi perikanan terbesar kedua di dunia, menjadi kisah membanggakan sekaligus ironi karena masyarakat pesisir belum sejahtera,” kata Ma’ruf dalam pidatonya di Pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu yang ditayangkan di kanal YouTube Wakil Presiden, Senin (15/5).

Ma’ruf bicara demikian berdasarkan data tahun 2021. Dikutip di laman TNP2K, tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia sebesar 4 persen atau 10,86 juta jiwa pada tahun 2021 lalu. Dari 10,86 juta warga miskin ekstrem itu, 12 persen di antaranya tinggal di pesisir.

Ma’ruf mengatakan ada 12 ribu desa yang berada di wilayah pesisir. Dari jumlah itu, ia mengatakan sebagian besar masih menjadi kantong-kantong kemiskinan ekstrem.

Persoalan tak berhenti di situ, Ma’ruf memandang kondisi kemiskinan di desa pesisir menjadi semakin kompleks akibat ancaman perubahan iklim. Kondisi ini dapat menimbulkan kerugian serius bagi perekonomian nasional.

Meski Indonesia kaya biodiversitas dan terumbu karang, Ma’ruf menilai ekosistem laut Indonesia mengalami degradasi akibat perubahan iklim dan perilaku manusia yang tidak bertanggung jawab.

“Ini berpotensi memperdalam jebakan kemiskinan di kawasan pesisir. Pemeliharaan ekosistem maritim dan pesisir Indonesia menjadi kunci bagi upaya mitigasi dampak perubahan iklim,” kata dia.

Melihat persoalan itu, Ma’ruf berpendapat gagasan Kampung Bahari Nusantara (KBN) yang diinisiasi TNI AL vital dalam menekan angka kemiskinan ekstrem di kawasan pesisir.

Program KBN ini terbagi ke dalam lima klaster Edukasi, Ekonomi, Kesehatan, Pariwisata dan Pertahanan. Baginya, program ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk menyelesaikan berbagai persoalan kemiskinan di desa pesisir.

“Program KBN juga sesuai dengan paradigma baru perdesaan yang berkembang secara global. Tren ini muncul karena sekitar 45 persen penduduk bumi tinggal di perdesaan di negara-negara berkembang,” kata dia.

Tinggalkan Balasan