Jakarta, KabarBerita.id — Dalam sebuah penelitian terbaru, ditemukan bahwa nyamuk Wolbachia, meskipun telah diubah dengan menyuntikkan bakteri Wolbachia, tetap menimbulkan efek yang sama pada manusia seperti gigitan nyamuk pada umumnya. Meski demikian, tidak perlu khawatir, karena efek tersebut biasa dan tidak berbahaya.
Penelitian yang dipimpin oleh Profesor Adi Untarini dari Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) mengungkapkan bahwa efek gigitan nyamuk Wolbachia melibatkan gatal-gatal, bintik, dan kemerahan di area yang digigit. Meskipun demikian, beberapa orang mungkin tidak merasakan efek apa pun.
Dalam sebuah konferensi pers, Profesor Untarini menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir meskipun ribuan nyamuk Wolbachia dilepaskan, karena nyamuk ini aman dan tidak memberikan efek negatif pada manusia. Bakteri Wolbachia yang disuntikkan ke nyamuk hanya bisa berkembang dan hidup di dalam sel tubuh serangga, bukan di tubuh manusia.
Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa nyamuk Wolbachia memiliki potensi menurunkan penularan demam berdarah dengue (DBD) hingga 60 persen dan dapat mengurangi tingkat rawat pasien DBD hingga 70 persen. Oleh karena itu, penerapan nyamuk Wolbachia dapat dianggap sebagai langkah positif dalam mengatasi masalah kesehatan masyarakat terkait DBD.