Padang, KabarBerita.id — Pasangan Mahyeldi Ansharullah-Audy Joinaldy resmi dilantik sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) periode 2021-2026 oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Kamis (25/2/2021).
Pelantikan Mahyeldi-Audy sebagai sebagai pemimpin Sumatera Barat adalah bentuk legitimasi publik. Perjalanan Mahyeldi-Audy sejak penetapan pasangan calon hingga pelantikan melewati proses legitimasi dalam proses demokrasi.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat menetapkan pasangan calon (paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar Mahyeldi-Audy Joinaldy meraih suara terbanyak di Pilkada Sumbar 2020 pada Ahad (20/12/2020).
Perjalanan demokrasi mengharuskan proses Pilgub Sumbar berlanjut ke Mahkamah Konstitusi. MK kembali meneguhkan kemenangan Mahyeldi-Audy pada Selasa (16/02/2021). Keputusan MK ini adalah legitimasi hukum untuk kemenangan Mahyeldi-Audy.
Proses selanjutnya adalah KPU Sumatera Barat menetapkan Mahyeldi Ansarullah dan Audy Joinaldy sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar terpilih dalam rapat pleno terbuka Jumat (19/2/2021).
DPRD Provinsi Sumbar pada Rapat Paripurna, Selasa (23/2/2021) juga menetapkan Mahyeldi-Audy sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat. Pengesahan dari wakil rakyat ini adalah legitimasi nyata dari rakyat untuk Mahyeldi-Audy.
Legitimasi kepemimpinan akhirnya didapatkan setelah Presiden Joko Widodo melantik Mahyeldi-Audy di Istana Negara.
Menapak dari Bawah
Mahyeldi adalah putra asli Sumatera Barat. Ia mendapat gelar Datuak Marajo. Sosok Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah adalah sosok pemimpin yang menapak kaderisasi kepemimpinan dari bawah.
Mahyeldi adalah sosok aktivis yang yang mulai berkembang prestasi dan kepemimpinan sejak SMA. Masa SMA, Mahyeldi aktif sebagai penulis dan menggawangi majalah sekolah.
Perjuangannya untuk bisa kuliah ia jalani dengan berjualan koran pada pagi dan kue pada sore hari sejak SMA. Mahyeldi juga beternak kerbau. Usahanya membuahkan hasil dengan diterima di Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Jiwa aktivis Mahyeldi semakin teruji di kampus.
Mahyeldi lantas memulai karier politik sebagai kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Karier politiknya langsung gemilang saat meraih suara terbanyak untuk pemilihan Anggota DPRD Sumatera Barat 2004. Modal itu yang menempatkan Mahyeldi sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat.
Dorongan publik Padang kemudian membuat Mahyeldi maju dan dipercaya sebagai Wakil Walikota Padang periode 2014. Berhasil sebagai wakil walikota, Mahyeldi dipercaya rakyat Padang untuk memimpin Kota Padang dua periode, 2014 hingga 2021.
Hingga kemudian masyarakat Sumatera Barat meminta Mahyeldi untuk maju dalam perhelatan Pilgub Sumbar 2020. Akhirnya rakyat Sumbar memberikan kepercayaan kepada Mahyeldi untuk menjadi nahkoda Sumatera Barat lima tahun ke depan.
Bukan hanya menjadi Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi juga mendapat amanah sebagai Ketua DPW PKS Sumatera Barat periode 2020-2025.
Mahyeldi menyebut prioritas pertama usai menjabat Gubernur Sumatera Barat adalah penanganan Covid-19 dan kebangkitan UMKM.
“Insya Allah dalam waktu 100 hari sesuai dengan komitmen ketika kampanye, kami akan melakukan yang pertama sekali, mempersiapkan segera untuk RPJM Provinsi Sumatera Barat 2021-2024,” ujar Mahyeldi.
“Kemudian kita prioritaskan bagaimana untuk penanganan Covid-19 dan kemudian selanjutnya penguatan ekonomi masyarakat,” lanjut Ketua DPW PKS Sumatera Barat ini.
Program lain yang segera dijalankan yakni penguatan UMKM dan pemberian kemudahan mendapatkan modal usaha bagi 590 UMKM yang ada di Sumatera Barat.
Mahyeldi pun menyebut akan berkonsentrasi mengembangkan kearifan lokal berfalsafahkan “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah”. “Ini adalah agenda kita selanjutnya yang ada kaitannya dengan peningkatan pariwisata dan pendidikan,” tutur Mahyeldi.
“Mudah-mudahan dukungan dari Bapak Presiden dan juga jajaran kementerian dan lembaga serta DPRD/DPR RI dan seluruh masyarakat Sumatera Barat bisa membuat visi dan misi kami berjalan sebanyak-banyaknya,” tambahnya.