Mahfud Sebut Kematian Brigadir J yang Dulu Diskenario Sudah Terbalik

Jakarta, KabarBerita.id — Menteri koordinator bidang politik hukum dan keamanan, Mahfud MD mengatakan semua narasi terkait penyebab kematian Novriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J saat ini sudah terbalik.

Mulanya Polri mengatakan bahwa Brigadir J tewas akibat baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo. Akan tetapi menurut Mahfud, semua hanyalah cerita yang diskenariokan.

Mahfud mengatakan berkat warga Indonesia dan berkat kesungguhan Polri serta Arahan presiden yang tegas semua yang diskenariokan saat ini telah berbalik.

Mahfud mengatakan penyebab kematian Brigadir J saat ini terlihat jelas. Semakin banyak personil kepolisian yang diperiksa apakah hingga dibatasi demi kelancaran pemeriksaan.

Menurutnya langkah Kapolri jenderal Listyo Sigit Prabowo sudah terukur dalam menangani kasus ini. Mahfud mengatakan presiden Joko Widodo juga menginginkan kasus ini diselesaikan dengan cepat.

Ia melanjutkan kasus kematian Brigadir J bisa saja Berujung tidak diketahui siapa pelakunya atau sering disebut dark number. Menurutnya hal tersebut bisa terjadi apabila kepolisian tidak mengusut ulang.

Namun saat ini fakta yang sebenarnya mulai terungkap dan tersangka sudah ada dua. Polri pun hingga saat ini belum berhenti melakukan pemeriksaan.

Diketahui sebelumnya Kapolri mengatakan bahwa Brigadir J tewas akibat baku tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.

Polri menyebut bahwa baku tembak terjadi usai Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo. Menurut Polri pada saat itu Bharada E beradu tembak untuk mempertahankan diri dari serangan Brigadir J yang lebih dulu menembak.

Namun keluarga Brigadir J merasa janggal. Karena ada luka sayatan dan jari tangan brigadir J yang patah. Pihak keluarga kemudian meminta supaya diadakan otopsi ulang.

Keluarga juga telah melaporkan dugaan pembunuhan berencana ke Bareskrim Polri. Setelah itu baru proses hukum dimulai.

Polri melakukan otopsi ulang dengan Tim khusus yang dibentuk. Ada sebanyak 25 personil sudah diperiksa terkait ketidakprofesionalan dalam menangani kematian Brigadir J.

Tinggalkan Balasan