Bangladesh, KabarBerita.id — Hidup di pengungsian dengan segala keterbatasannya tidak menyurutkan semangat Muhammad Ubaid untuk menghafal Quran. Ubaid adalah salah satu anak yang mengungsi di Kamp Balukhali, Cox’s Bazaar, Bangladesh.
Sejak 1,5 tahun yang lalu, Ubaid berusaha menghafalkan Al Quran di tengah konflik yang terjadi. Hasil dari ketekunannya, hingga saat ini Ubaid telah berhasil menghafal 21 juz Al Quran.
“Alhamdulillah saya masih bisa menghafalkan Al Quran. Usaha saya selama 1,5 tahun ini membuahkan hasil. Saat ini saya sudah hafal 21 juz,” ungkap Ubaid.
Saat konflik sedang memuncak, semenjak September 2017 Ubaid yang masih berusia 11 tahun ini mengungsi bersama kedua orang tua dan keempat kakaknya di Kamp Balukhali. Saat ini, Ubaid bersama 28 temannya menghabiskan waktu selama delapan jam per hari untuk belajar Quran, dengan harapan bisa menjadi hafidz yang bisa mengubah kehidupan muslim Rohingya di masa depan.
Saat tim kemanusiaan Rumah Zakat membagikan Quran baru untuk anak-anak Rohingya, termasuk Ubaid, ia tampak senang karena Quran yang ia punya sudah rusak dan kotor. “Ubaid terlihat senang mendapatkan Quran yang baru dan bersih. Ia juga semakin bersemangat untuk menyelesaikan hafalannya hingga 30 juz,” ujar Surianto tim kemanusiaan Rumah Zakat.