Jakarta, KabarBerita.id — Kesepakatan iklim Paris resmi ditandatangani oleh pemerintah Libya pada hari Minggu (6/6).
Menurut keterangan dari Perdana Menteri Libya Abdul Hamid Dbeibehs saat berlangsungnya peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, bahwa saat ini Pemerintah Persatuan Nasional dengan bangga memutuskan untuk menandatangani kesepakatan Paris. Sementara itu Libya merupakan salah satu negara yang belum menandatangani kesepakatan tersebut.
Dari keterangan Dbeibehs, karena keadaan iklim dan letak geografisnya, Libya merupakan negara yang paling terdampak dalam perubahan iklim yang terjadi.
Peserta Conference of Parties (COP) 21 yang terdiri dari 195 negara, kini telah menyetujui kesepakatan internasional berbasis hukum dalam rangka mengurangi emisi gas rumah kaca 2020 atau yang biasa disebut Paris Agreement.
Demi menjaga ambang batas suhu bumi di bawah 2°c dan upaya dalam menekan angka hingga 1,5°c merupakan poin penting dari kesepakatan tersebut.
