Latihan TNI Makan Tokek Hidup, DPR Ingatkan Risiko Virus

Jakarta, KabarBerita.id — Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono mengingatkan bahaya infeksi dan penularan virus seperti pada Covid-19 akibat aktivitas TNI mengonsumsi hewan-hewan liar seperti minum darah ular kobra, makan tokek hidup, hingga kalajengking dan, tarantula dalam latihan bernama Cobra Gold 2021.
Pernyataan itu disampaikan Dave merespons langkah People for the Ethical Treatment of Animals (PETA)–organisasi nirlaba yang fokus pada hak hidup binatang, menyurati Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto untuk menghentikan latihan TNI di Thailand yang memakan binatang hidup-hidup.

Dave pun menuturkan, risiko bahaya penularan seperti pada virus corona perlu diwaspadai. Mengingat, lanjut dia, virus corona penyebab Covid-19 pertama kali diduga berasal dari kegiatan mengonsumsi hewan liar.

“Kita lihat dari sisi kesehatan, apakah ada dampak yang besar mengingat dicurigai bahwa Covid-19 disebarkan karena memakan hewan liar. Mesti dilihat dulu, apakah memakan hewan itu bisa buat dampak kesehatan seperti virus Covid-19 lagi atau bagaimana,” kata Dave saat dihubungi, Kamis (18/2).

Namun begitu, dia juga meminta Menhan Prabowo mempelajari lebih lanjut dahulu surat yang dikirimkan PETA. Menurut Dave, Indonesia pun tidak bisa langsung menghentikan keikutsertaan atau penyelenggaraan di Cobra Gold 2021

“Pelajari dulu, kalau langsung menghentikan latihan itu tidak baik karena bisa merusak hubungan bilateral, tapi kalau dianggap membahayakan manusia atau ekosistem binatangnya bisa direvisi kurikulum pelatihannya,” kata dia.

“Mesti dipastikan dulu apakah ini yang mengadakan siapa, Indonesia atau Thailand, kalau yang mengadakan Thailand mestinya yang disurati Kementerian Pertahanan Thailand atau tentara nasionalnya Thailand,” imbuh Dave.

Sebelumnya, PETA menyurati Prabowo untuk menghentikan latihan TNI di Thailand yang memakan binatang hidup-hidup.

PETA menyebut ada kekejaman dengan mengonsumsi hewan-hewan liar seperti minum darah ular kobra, makan tokek hidup, hingga kalajengking dan tarantula dalam latihan bernama Cobra Gold 2021 itu.

PETA mendesak Prabowo menyampaikan ke penyelenggara latihan agar menghentikan praktik latihan tersebut.

“Selain menimbulkan risiko penyakit berbahaya, latihan Cobra Gold yang melibatkan hewan juga kejam dan tidak praktis,” kata Wakil Presiden Senior PETA, Jason Baker.

Dalam suratnya, PETA menyebut bahwa kegiatan Cobra Gold itu diikuti ribuan personel militer dari beberapa negara seluruh dunia, termasuk Indonesia yang dijadwalkan bergabung di beberapa lokasi di seluruh negara Thailand.

PETA menyebut pembunuhan keji binatang-binatang itu setiap tahun menyebabkan aib bagi para tentara, risiko kesehatan publik, hingga membahayakan spesies yang mudah diserang menjadi punah.

Tinggalkan Balasan