Larang Les Privat, Guru Bimbel China Menyamar Sebagai ART

Jakarta, KabarBerita.id — Diketahui beberapa waktu lalu pemerintah negara China telah melarang les privat bimbel beroperasi. Hal itu lantas membuat para orang tua mencari tutor rahasia di China.

Bahkan beberapa guru harus menyamar sebagai asisten rumah tangga (ART) dan juga teknisi perbaikan lsitrik. Para orang tua mencari guru bimbel dengan cara online atau tatap muka. Beberapa orang juga ada yang mengandalkan koneksi pribadi.

Saat ini para orang tua di China sulit menemukan guru di pasar gelap, maka dari itu beban finansial mereka juga semakin berat. Saat ini les privat di China membutuhkan biaya sekitar 3.000 yuan atau sekitar 6 juta rupiah.

Larangan les privat ini dilakukan oleh pemerintah China karena dianggap untuk mengurangi beban finansial keluarga.

Selama ini beban finansial akibat biaya pendidikan dinilai China menjadi salah satu hal yang menyebabkan angka kelahiran di China menurun.

Akan tetapi kebijakan yang dibuat pemerintah ini masih perlu dikaji kembali, lantaran masih banyak orang tua yang membutuhkan guru privat untuk anak mereka.

Beberapa waktu lalu diketahui China melakukan inspeksi di kota Shenzen terhadap lebih dari 5.000 pusat bimbel, dan juga menutup ratusan dari mereka. Tim inspeksi juga melakukan penyamaran mencari guru sebagai penyedia layanan lain.

Wang Zheng selaku pengamat isu ini mengatakan bahwa industri pendidikan swasta di China saat ini melakukan gerakan bawah tanah untuk tetap bisa bertahan hidup.

Mereka tetap melakukan tutor dan menyamar sebagai ART. Hal tersebut juga memiliki resiko yang tinggi dan akan mungkin mempengaruhi pembelajaran murid. Akan sangat berbahaya bagi psikologis anak, karena sekarang mereka harus melakukan les privat dengan diam-diam, yang sebelumnya mereka melakukan les privat ini secara terbuka.

Tinggalkan Balasan