KabarBerita.id — Sudah jatuh tertipa tangga pula. Ungkapan itu cocok untuk Facebook karena Belum selesai soal masalah data pribadi yang digunakan Cambridge Analytica, raksasa jejaring sosial kini tertimpa masalah baru lagi.
Seorang pria yang tinggal di Selandia Baru sedang mencari data yang dikumpulkan Facebook tentang kontaknya. Tak disangka, ia malah menemukan fakta baru yakni Facebook melacak panggilan telepon dua tahun yang dibuat dari ponsel Android-nya.
Data yang mencakup dalam listing tidak hanya mengungkap panggilan masuk atau keluar, tapi juga panggilan tak terjawab, nama orang yang disambungan telepon, tanggal, dan waktunya. Pengalaman serupa juga ditemukan oleh yang lainnya saat mereka meminta file zip dari informasi yang dikumpulkan Facebook selama bertahun-tahun.
Seorang juru bicara perusahaan mengatakan, itu merupakan praktik umum bagi aplikasi olahpesan atau media sosial (medsos) untuk mengunggah kontak telepon Anda saat pertama kali Anda masuk ke situs semacam itu. Hal ini dilakukan untuk memudahkan Anda menghubungi orang yang pernah dihubungi.
Juru bicara itu melanjutkan, pengunggahan kontak merupakan opsional meskipun menginstal Facebook memang mengharuskan Anda memberikan izin ke Facebook sehingga bisa mengakses kontak Anda.
Menurut Facebook, kontak Anda digunakan untuk algoritma friend recommendation. Lalu, jika Anda setuju untuk mengizinkan Facebook mengakses daftar kontak Anda sebelum Android 4.1, Anda memberikan izin perusahaan untuk melihat log panggilan dan teks secara default.
Praktik ini akhirnya dihapus dengan versi 16 dari API Android, meskipun Facebook masih bisa mengakses ponsel dan record SMS dengan mengutip versi Android SDK sebelumnya. Pelacakan panggilan tampaknya telah berakhir pada akhir 2017.
Skandal kebocoran data Facebook telah membuat resah seluruh pengguna media sosial, termasuk di Indonesia. Namun jangan khawatir, karena kini ada konsep social networking atau media sosial menjadi model-model dan layanan yang cukup populer di Indonesia, yakni ViuGraph.
Aplikasi ini merupakan layanan social networking yang memungkinkan pengguna berbagi foto dan video. Dikembangkan PT Svarga Indomulia Mediatama, layanan yang mulai diluncurkan di pertengahan tahun 2017 ini mencoba merebut hati para pengguna media sosial mainstream yang mulai muak dengan postingan yang bertebaran yang tidak sesuai dengan minat mereka. ViuGraph menawarkan filter berdasarkan kategori (selain following) dengan keinginan masing-masing.
“ViuGraph memberikan platform berbagi cerita dalam klasifikasi topik-topik tertentu, di samping dengan teman yang sudah dikenal. Selain hal tersebut, ada fitur filtering yang membuat pengguna ViuGraph hanya melihat apa yang diinginkan dengan timeline berdasarkan waktu kronologis konten tersebut di upload. You Watch What You Want, You View What You Like,” ungkap founder CEO ViuGraph Wahyu Widi.
Wahyu menjelaskan ViuGraph memiliki tab spesial yang berisi video dengan durasi di atas 60 detik dan di bawah 8 menit. Nantinya video tersebut nantinya hanya akan disimpan di penyimpanan selama sepekan.
“Di ViuGraph ada tab spesial untuk video dengan durasi di atas 60 detik dan di bawah 8 menit. Nantinya video jenis ini hanya akan disimpan di storage kami selama sepekan (untuk saat ini belum ada pembatasan masa simpan di storage). Kami melihat kadang ada story yang tidak lengkap jika dibatasi durasinya sampai 60 detik, misalnya hiburan atau berita,” imbuh Wahyu.
Berikut adalah link viuGraph di android dan IOS:
Link Google Player viuGraph: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.viugraph.mobile
Link IOS viuGraph: https://itunes.apple.com/id/app/viugraph/id1299614794?mt=8