Kualitas Udara DKI Buruk, Anies : Udara dan Angin Tak Punya KTP

Jakarta, KabarBerita.id — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kualitas udara Jakarta yang dinilai buruk, tidak lepas dari wilayah sekitar.

Karena itu ia meminta wilayah sekitar ibu kota ikut mengambil tanggung jawab untuk menjaga kualitas udara.

Hal tersebut disampaikan Anies merespons kualitas udara Jakarta yang buruk. Berdasarkan situs AQ Index, kualitas udara di DKI Jakarta bahkan tercatat menjadi yang terburuk di dunia pada Rabu (15/6).

Menurut Anies, pada beberapa akhir pekan terakhir tidak ada aktivitas kendaraan yang tinggi di Jakarta, namun kualitas udaranya tetap buruk. Itu menandakan kualitas udara di Jakarta tak lepas dari wilayah sekitar.

“Kita menemukan beberapa weekend sebelumnya juga ada kondisi di mana tingkat polusi tinggi, sementara kegiatan mobilitas penduduk sedang rendah. Ini menggambarkan kondisi udara di sebuah wilayah tidak terlepas dari wilayah yang lain karena udara, angin tidak memiliki KTP yang hanya tinggal di tempat tertentu,” kata Anies di Jakarta International Stadium (JIS), Minggu (11/7).

Untuk menjaga kualitas udara, Anies menyampaikan akan terus mengambil langkah pencabutan izin perusahaan yang terbukti melakukan pencemaran udara sehingga tak bisa beroperasi kembali.

Ia meminta perusahaan di luar Jakarta yang mengakibatkan polusi hingga Jakarta untuk ditindak.

“Jadi termasuk cerobong-cerobong pembangkit listrik. Pastikan bahwa tidak menghasilkan polusi udara yang mengotori sehingga berdampak kepada kita semua penduduk di Jakarta dan sekitarnya,” ucapnya.

Selain itu, tercatat kelembaban Jakarta pagi tadi mencapai 79 persen, tekanan 1.012 mb, dan angin 5.4 km/jam. Dengan kondisi itu, AQ Index melabeli secara kumulatif kualitas udara di Jakarta berwarna merah alias tidak sehat.

Tinggalkan Balasan