Jakarta, KabarBerita.id — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan memeriksa Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Zudan Arif Fakrullah dalam penyidikan tindak pidana korupsi pengadaan paket penerapan Kartu Tanda Penduduk berbasis Nomor Induk Kependudukan secara nasional (KTP-elektronik/KTP-e).
“Yang bersangkutan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka Setya Novanto (SN),” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonformasi di Jakarta, Jumat (4/8).
Sebelumnya dalam persidangan perkara KTP-e di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, mantan Kabiro Hukum Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh yang saat ini menjabat sebagai Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri mengakui dititipi pesan mantan Sekjen Kemendagri Diah Anggraini dari Setya Novanto.
“Bu Diah pesan kalau bertemu Pak Irman agar mengatakan tidak kenal Pak Setnov. Kemudian suatu malam saya ke Pak Irman dan setelah berdiskusi, saya bertanya ke Pak Irman, Pak kenal Setnov tidak? Pak Irman mengatakan tidak kenal, ada apa Prof? Lalu saya katakan Dulu Bu Diah pesan kalau ada yang menanyakan agar Pak Irman mengaku tidak kenal Pak Setnov, dan ternyata benar bapak tidak kenal,” kata Zudan dalam sidang di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Senin (29/5).
Zudan menjadi saksi untuk dua orang terdakwa yaitu mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Irman dan mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) pada Dukcapil Kemendagri Sugiharto.
Zudan mendapatkan pesan dari Diah pada 2014 sedangkan pembicaraan Zudan dan Irman terjadi pada 2015.
“Apakah pada 2015 sudah ada perkara e-KTP?” tanya jaksa KPK Abdul Basir.
“Kami belum diperiksa tapi Pak Sugiharto sudah ditetapkan sebagai tersangka,” jawab Zudan.
“Bapak bukannya mengarahkan Pak Irman untuk menjawab tidak kenal?” tanya jaksa Basir.
“Tidak, saya tidak langsung bertanya Pak Irman kenal Pak Setnov atau tidak? tapi saya ke rumah Pak Irman, lalu berdiskusi banyak hal baru pada satu titik saya tanya Kenal Pak Setnov tidak? Pak Irman mengatakan Tidak, ada apa Pak Prof? Lalu Bu Diah mengatakan pernah menyampaikan ke saya kalau ada yang tanyakan jangan kenal Pak Setnov,” jawab Zudan.
“Apakah bertanya kenapa ada pesan seperti itu ke bu Biah?” tanya jaksa Basir.
“Ini amanah disampaikan saja,” jawab Zudan.
“Dari siapa?” tanya jaksa Zudan.
“Dari Setya Novanto,” jawab Zudan.