Berita  

KPAI: Buku ‘Yerusalem Ibu Kota Israel’ Bersumber dari Pemerintah

Komisioner KPAI, Retno Listyart
Komisioner KPAI, Retno Listyart

Kabar Berita.id – KPAI menarik kesimpulan ada peran pemerintah dalam beredarnya buku dengan konten ‘Yerusalem Ibu Kota Israel’. Menurut KPAI, buku-buku tersebut diterbitkan Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional pada 2009 lalu diperbanyak oleh para penerbit.

“KPAI menyimpulkan bahwa buku-buku tersebut diterbitkan secara resmi oleh negara dalam hal ini adalah oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional pada tahun 2009. Kemudian, para penerbit seperti Yudistira, Intan Pariwara, dan lain-lain, kemudian mencetak atau memperbanyak dan dijual,” demikian keterangan tertulis Komisioner KPAI Retno Listyarti, Jumat (15/12/2017).

Retno mengatakan, maksud dan tujuan pembelian hak cipta naskah buku oleh pemerintah adalah untuk menekan harga buku pelajaran agar murah. Sayangnya, kata Retno, proses seleksi dan penilaian bukunya diduga memiliki kelemahan pada penelaah isi dan editan.

“Oleh karena itu, KPAI mempertimbangkan untuk berkoordinasi dan meminta keterangan dari pihak Kemendikbud juga untuk mencari solusi bersama,” kata Retno.

Kemendikbud belum berkomentar mengenai kesimpulan dari KPAI ini. Mendikbud Muhadjir Effendy — yang dilantik presiden pada 2016 — menyatakan sangat menyesalkan adanya kesalahan dalam penulisan ini.

“Segera ralat,” kata Muhadjir dalam kesempatan sebelumnya.

Dalam buku IPS kelas VI yang dicetak oleh Intan Pariwara pada tabel negara-negara Asia Barat yang total berjumlah 19 negera seperti Arab Saudi, Irak, Iran, Yaman, dan lain-lain termasuk Israel, dimana di tabel tersebut ada kolom wilayah besar seperti Asia Selatan, Asia Barat, Asia Tengah dan sebagainya, kemudian nama negara dan ibukota negara. Di tabel Asia Barat itulah tertulis di kolom negera Israel dan di kolom ibukota Yerusalem.

Sedangkan di buku IPS kelas VI yang dicetak oleh Yudistira, pada bahasan negara-negara di Benua Asia, ada tabel negara-negara di Benua Asia. Tabel tersebut terdiri atas 3 kolom yaitu kolom nomor, nama negara dan nama ibukota negara. Nama negara diurut sesuai abjad, negara Israel pada urutan nomor 7 dan dikolom ibukota tertulis Jerusalem. Sedangkan Negara Palestina di urutan no 12 dengan ibukotanya hanya diisi tanda strip (-) alias kosong.

Dari penjelasan penerbit Yudistira dengan nomor surat 12/Pnb-YGI/XII/2017 tertanggal 12 Desember 2017 yang menyatakan bahwa sumber data bahwa negara Israel ibukotanya Yerusalem dari world population sheet 2010.

Sumber : Detik.com

Tinggalkan Balasan