Jakarta, KabarBerita.id — Negara Korea Utara memberikan isyarat akan melanjutkan pengembangan nuklir dan rudal balistik jarak jauh. Pejabat tinggi Korut mengatakan persiapan ini dilakukan menyusul persiapan konfrontasi jangka panjang dengan negara Amerika setelah adanya sanksi baru yang dijatuhkan terhada PyongYang karena melakukan tiga kali uji coba rudal pada tiga pekan terakhir.
Dikutip media KCNA pemerintah Korut, dalam rapat komite Komite Sentral Partai Buruh Korea Utara, Kim Jong-Un telah menginstruksikan supaya sektor terkait bisa memulai kembali kegiatan yang telah ditunda sementara.
Pda tahun 2018 lalu, Pernyataan ini merujuk pada senjata nuklir dan rudal balistik antarbenua (ICBM) Korut yang selama ini ditunda akibat perjanjian dengan AS.
Di rapat tersebut, semua anggota Politbiro setuju Korut harus mengambil tindakan untuk merespons negara Amerika.
Laporan KCNA mengatakan, membuat persiapan yang menyeluruh untuk konfrontasi jangka panjang dengan imperialis AS dan meningkatkan kekuatan fisik untuk membela negara.
Korut juga membahas adanya rencan balasan terhadap negara AS di masa depan.
Imbas uji coba nuklir dan rudal yang dilakukan Korut tersebut, AS telah mengganjarKorut dengan sanksi baru. Namun Korut membela diri dengan menegaskan bahwa tindakan yang mereka lakukan merupakan hak yang sah.
“AS secara kejam mencaci negara kami dan juga melakukan tindakan bodoh dengan mengambil alih 20 tindakan sanksi independen,” tulis KCNA.
Pada 2018 lalu, Kim mengumumkan penangguhan uji coba nuklir dan rudal balistik antar-benua (ICBM) pada tahun 2018.
Namun, ia mengancam akan mencabutnya usai pembicaraan anti nuklir dengan presiden AS saat itu, Donald Trump, gagal pada 2019.