Jakarta, KabarBerita.id — Setelah berminggu-minggu bungkam, Korea Utara (Korut) akhirnya mengonfirmasi bahwa mereka telah menahan tentara Amerika Serikat (AS) berusia 23 tahun bernama Travis King.
Kabar keberadaan pria berusia 23 tahun itu diperoleh dari Komando PBB. Travis King dilaporkan melintasi perbatasan Korea Utara. Wilayah perbatasan Korut dikenal punya senjata lengkap.
King melintas di perbatasan Korut ketika sedang melakukan tur sipil di Desa Panmunjom. Dia menjadi orang AS pertama yang diketahui ditahan di Korea Utara dalam hampir lima tahun terakhir.
Komando PBB mengatakan bahwa mereka tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut tentang tanggapan Pyongyang, karena mereka tidak ingin mengganggu upaya untuk membawa King pulang.
Selama ini, Komando PBB mengawasi Zona Demiliterisasi (DMZ) antara Korea Utara dan Korea Selatan.
Para pejabat telah mencari informasi tentang tentara berpangkat Prajurit Dua di AS, Travis King, dengan menggunakan saluran telepon langsung ke Angkatan Darat Korea Utara.
“KPA telah menanggapi Komando PBB terkait Prajurit Dua Travis King. Agar tidak mengganggu upaya kami untuk membawanya pulang, kami tidak akan menjelaskan secara rinci saat ini,” bunyi sebuah pernyataan, seperti dilansir ITV.
King seharusnya dalam perjalanan menuju Fort Bliss, Texas, AS, setelah dia menyelesaikan hukuman penjara di Korea Selatan (Korsel). Belum diketahui motif King melintas di perbatasan Korut.
Menurut seorang pejabat AS, King sendiri yang memilih untuk menjalani hukuman di sebuah kamp kerja paksa di Korsel daripada membayar denda sebesar hampir US$4.000.
Sabrina Singh, juru bicara Pentagon, mengatakan kepada para wartawan pada Juli lalu bahwa Travis King tidak dikawal sampai ke pintu gerbang bandara untuk dipulangkan ke AS, karena yang bersangkutan bukan berstatus tahanan.
Selain itu juga tidak ada antisipasi bahwa King tidak akan naik ke pesawat untuk pulang ke AS. Personel militer yang mengawal King ke area pemeriksaan paspor tidak diizinkan untuk melangkah lebih jauh dari itu.
Singh mengatakan bahwa ia mengkonfirmasi kepada militer AS bahwa King berada di dekat pintu gerbang. King tahu bahwa ia akan kembali ke Texas untuk menghadapi kemungkinan pemulangan.