Jakarta, KabarBerita.id — Detasemen Khusus Tindak Pidana Korupsi yang akan dibentuk Polri harus membawa nilai tambah, dengan memberi perhatian pada pencegahan dan menumbuhkan efek jera, sehingga tidak hanya fokus pada penindakan, kata Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo.
“Jadi, selain menggelar penindakan, Densus Tipikor hendaknya juga bisa memberikan rekomendasi bagi upaya pencegahan korupsi, serta rekomendasi tentang strategi menumbuhkan efek jera. Di situlah nilai tambah Densus Tipikor,” kata Bambang di Jakarta, Senin (24/7).
Dia mengatakan masyarakat berharap Densus Tipikor bisa menghadirkan strategi atau rumusan baru dalam memerangi korupsi. Menurut dia, untuk menekan perilaku korup di semua lembaga negara dan daerah, tidak ada salahnya jika Polri ambisius dalam merumuskan tugas dan fungsi Densus Tipikor. “Ambisius dalam arti berani mematok target besar dan strategis,” ujarnya.
Politisi Partai Golkar itu menilai perhatian lebih pada aspek pencegahan dan faktor efek jera sangat penting, karena sudah terbukti bahwa kegiatan pemberantasan korupsi yang hanya fokus pada penindakan gagal menyelesaikan persoalan.
Karena itu menurut dia, Densus Tipikor Polri harus merancang program spesifik tentang pencegahan korupsi, serta upaya membangun efek jera karena kalau fokus pada penindakan, kapabilitas Polri tidak perlu diragukan.
“Polri bisa mengungkap banyak kasus jika semua kepolisian daerah digerakkan. Banyak dugaan kasus Tipikor di daerah belum diperlakukan sebagaimana mestinya, meskipun sering dipergunjingkan warga setempat,” katanya.
Selain itu, Bambang menilai kehati-hatian dalam membentuk organisasi dan satuan-satuan kerja Densus Tipikor harus diutamakan karena potensi penyalahgunaan wewenang harus diminimalisir.