Koalisi Umat dan PKS Mulai dari GNPF, PA 212 Hingga FPI

Jakarta, KabarBerita.id — Politik umat telah bangkit. Aksi massa 212 terbukti membangunkan semangat umat Islam. Aksi damai umat Islam telah menjadi people power yang mampu mengawal sebuah kebijakan publik.

Tetapi sistem di negara tak memungkinkan setiap kebijakan publik diambil lewat gerakan massa. Sistem demokrasi yang dianut bangsa ini memungkinkan kebijakan publik dieksekusi lewat legistlatif dan eksekutif melalui mekanisme Pemilu.

Oleh sebab itu, umat yang tengah bangun kesadaran politiknya mulai sadar. Umat lantas menggelar Ijtima Ulama yang merekomendasikan pilihan capres dan cawapres. Umat tidak boleh lagi jadi penonton, tetapi jadi pelaku. Maka muncullah rekomendasi Ijtima Ulama I yang mengusung Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Habib Salim Segaf Al Jufri dan Ustadz Abdul Shomad.

Kemudian umat kembali menggelar Ijtima Ulama II yang memberikan rekomendasi kepada pasangan capres-cawapres Prabowo dan Sandiaga Uno. Kuat di eksekutif saja tidak cukup. Umat perlu representasi di wilayah legislatif. Umat harus menjalin koalisi dengan partai politik sebagai kekuatan legislatif.

Pencarian umat terhadap partai politik secara terbuka mengarah kepada Partai Islam. Satu-satunya partai berasas Islam yang mengusung Prabowo-Sandi tinggal Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Maka tak heran jika dalam berbagai kesempatan, elemen utama Aksi 212 seperti GNPF Ulama, PA 212 dan FPI mulai secara terang-terangan merapat ke PKS. Kunjungan demi kunjungan silaturahim terus terjalin. Dan berikut ini beberapa pernyataan terbuka dari elemen utama umat dalam hal koalisi dukungan kepada PKS

GNPF Ulama

Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak saat menghadiri Konsolidasi Nasional PKS beberapa waktu lalu melihat keseriusan dan komitmen dari PKS yang mengundangnya.

“Tatkala PKS di saat mereka memberikan pembekalan dan motivasi pada para kader-kader DPR, kami diundang dan diberikan satu kehormatan dijadikan saksi dalam pakta integritas. Nah di situ kami melihat PKS memang perlu didukung GNPF Ulama,” kata Yusuf Martak di Hotel Bumi Wijaya, Jalan Margonda Raya, Depok, Minggu (14/10/2018).

“(Kami dukung) semua termasuk bagian di dalamnya termasuk pengawalan saksi-saksi dan lain sebagainya. Ada resmi dan tidak resmi di situlah. Karena memang kita sudah terbiasa gerakan yang memang seperti itulah. Jadi kita berserempaklah,” sambungnya.

Yusuf mengatakan akan menggerakkan kadernya bersama dengan alumni 212 berkolaborasi dengan PKS. Menurutnya, banyak kader GNPF di daerah yang bida bekerjasama dengam PKS.”(Kami) akan berkolaborasi, berkomunikasi dan bekerjasama dengan GNPF Ulama yang ada di daerah maupun 212,” jelasnya.

PA 212

Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212, Slamet Ma’rif tegaskan siap mengawal dan mendukung penuh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sebagai partai Islam. Hal ini disampaikan oleh Slamet Ma’arif selepas pertemuan antara PA 212, GNPF Ulama dan pimpinan PKS, Kamis (14/02/2019) di Kantor DPP PKS.

“Dengan kawan-kawan PKS InsyaAllah berkomitmen bersama untuk membangun perjuangan Islam dengan membesarkan partai Islam. Kita akan memberikan dukungan penuh untuk Partai Keadilan Sejahtera,” tegas Slamet.

Sebagai bentuk kesungguhan PA 212 dalam mendukung partai dakwah ini, ia menyatakan siapa bersinergi dengan organisasi masyakat lainnya untuk mememangkan dan menguatkan PKS di Parlemen.

“InsyaAllah GNPF Ulama dan PA 212 akan bersinergi untuk bagaimana kita bisa berjuang bersama-sama demi Islam. Salah satunya adalah dengan memperbesar partai Islam agar nanti di Parlemen bisa kuat,” katanya.

FPI

Ketua DPD FPI Jawa Barat, KH. Abdul Qohar Al-Qudsi mengatakan bahwa pihaknya siap menjaga seluruh keluarga besar PKS, meski nyawa taruhannya.

“Di mana pun keluarga besar PKS dari hulu sampai hilir, dari mulai tingkat provinsi sampai ke perkampungan-perkampungan, jangankan hanya pikirannya, jangankan hanya tenaganya. Bahkan satu rambut jatuh saudara, darah tertetes dari keluarga besar PKS, keluarga besar FPI wajib untuk menjaganya. Walaupun nyawa yang menjadi taruhannya,” serunya.

Tinggalkan Balasan