Kisah Sedih Suku Pigmi si Manusia Mini yang Digusur Demi Gorila

Jakarta, KabarBerita.id — suku Pigmi atau manusia mini dari Uganda pernah berbagi Teritori dengan kawanan Gorila di sejumlah kawasan hutan hujan negara tersebut.

Kelompok etnis yang dikenal dengan sebutan suku Batwa ini kemudian digusur pemerintah pada awal 1900an demi keberlangsungan hidup kawanan Gorila di hutan Bwindi, Echuya, dan Mgahinga, Uganda.

Pemerintah mengambil kebijakan tersebut karena menilai bahwa suku Batwa dan kawanan gorila sering berkonflik di kawasan tersebut.

Suku Batwa masuk kategori kelompok etnis pigmi karena rata rata tinggi mereka yang lebih rendah dari manusia pada umumnya yakni di bawah 150 cm.

Sabiti Mufupi, suku asli Batwa berusia 50 berbagi cerita ketika ia terpaksa digusur demi keberlangsungan hidup Primata besar endemik Afrika tersebut.

Ia mengatakan pada tahun 1991 ketika pemerintah menggusur mereka dari hutan hujan sehingga para Gorila dapat tinggal secara damai.

Mufupi mengatakan suku mereka terbiasa mencari Penghidupan di hutan tersebut sebelum terusir dari sana.

Saat ini mereka hidup miskin karena terusir dari tanahnya. Bahkan suku mereka kini terancam Punah karena sudah tercerai-berai ke sejumlah tempat. Banyak pula yang meninggal karena tidak sanggup menjalani kehidupan di luar hutan.

Ia juga menyampaikan supaya pemerintah memberikan mereka perumahan yang layak Huni sebagai kompensasi atas kehilangan wilayah Hunian mereka di hutan.

Keturesi yang menikah dan memiliki dua anak mengatakan ia dan keluarganya saat ini hidup tanpa memiliki lahan Garapan. Ia dan suku Batwa yang lain hanya bisa menyambung hidup sebagai petani penggarap lahan orang.

Tinggalkan Balasan