Jakarta, KabarBerita.id – Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Abhan menemui Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian di Mabes Polri Jakarta, Selasa, guna membahas sejumlah isu mengenai Pilkada Serentak 2018.
“Ada beberapa agenda yang perlu kami sampaikan kepada Kapolri soal pilkada,” kata Abhan.
Pertama, mereka membahas mengenai beberapa jenderal polisi yang akan mengikuti kontestasi Pilkada 2018.
“Saya kira sikap Kapolri tegas, mereka `dinonjobkan` dan mekanisme pengunduran diri segera setelah penetapan (paslon oleh KPU),” katanya.
Irjen Anton Charliyan diusung oleh PDI-P sebagai bakal calon wakil gubernur mendampingi Mayor Jenderal TNI Purnawirawan TB Hasanuddin sebagai bakal calon gubernur Jawa Barat.
Irjen Safaruddin diusung oleh PDI-P sebagai bakal calon gubernur Kaltim. Namun hingga kini belum ada pasangan bakal calon wagubnya.
Sementara Irjen Murad Ismail bersama Barnabas Orno diusung koalisi PDIP-PKB-Nasdem sebagai bakal cagub-cawagub Maluku.
Kedua, membahas mengenai upaya mencegah terjadinya kasus kriminal siber, kampanye hitam, politik uang dan penggunaan isu SARA dalam pilkada.
Dalam mengawasi terjadinya kampanye hitam melalui internet, menurut Abhan, Polri akan mengoptimalkan Unit Cyber Crime yang akan berkoordinasi dengan jajaran Bawaslu. Kedua belah pihak sepakat untuk menindak tegas bila menemukan pelanggaran dalam kampanye siber.
Kedua pihak juga membahas mengenai wacana pembentukan Satgas Politik Uang termasuk membicarakan mengenai teknis kerja satgas tersebut.
Dalam pertemuannya dengan Kapolri, Abhan bersama Ketua Komisi II DPR Zainudin Amali. Senada dengan Abhan, Zainudin juga menyoroti soal potensi kerawanan yang terjadi dalam Pilkada 2018.
“Maraknya money politik, isu SARA yang digunakan untuk mendukung pasangan tertentu dan melemahkan pasangan lawan dan kampanye hitam di medsos,” kata Zainudin.