Jakarta, KabarBerita.id — Kepala Balai Taman Nasional Komodo, Lukita Awang Nistyantara menegaskan tidak ada proyek pembangunan Jurassic Park di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Awang menyebut proyek tersebut adalah untuk peningkatan sarana dan prasarana (sarpras) Wisata TN Komodo.
“Tidak ada pembangunan Jurassic Park di Taman Nasional. Ini peningkatan sarpras wisata. Itu ditingkatkan,” kata Awang.
Awang menjelaskan TN Komodo adalah kawasan konservasi. Sehingga penataannya dibagi menjadi tiga zonasi.
Ketiga zonasi itu yakni zona inti, zona rimba dan zona pemanfaatan. Ia berkata pembangunan sarpras wisata itu berada pada zona pemanfaatan.
Luasan lahan yang akan dibangun sarpras wisata hanya secuil dari luas keseluruhan. Di Pulau Rinca misalnya, ia menyebut luas lahan yang dijadikan sarpras wisata 500 hektare dari total luas 20.000 hektare.
“Hanya 0,01 persen. Di zona inti tidak ada apa apa,” sebutnya.
Sebelumnya, pada 2020 lalu sempat heboh TN komodo akan dijadikan Jurassic Park. Saat itu bahkan viral foto seekor Komodo mengadang truk viral di media sosial.
Sejumlah pihak mengecam rencana pembangunan itu. Sebanyak lebih dari 350 ribu warganet meneken petisi di change.org mendesak pemerintah mencabut izin pembangunan proyek ‘Jurassic Park’ lewat pihak asing atau swasta di TN Komodo.
UNESCO bahkan sempat menegur Indonesia. Lembaga itu menilai proyek Jurassic Park akan memberikan dampak negatif terhadap lingkungan.
