Kementan-PBNU Kerjasama Kembangkan Sektor Pangan

JAKARTA, Kabarberita.id – Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) melakukan kerjasama untuk mengembangkan usaha di sektor pangan guna meningkatkan kesejahteraan petani.

Kesepakatan kerjasama tersebut merupakan salah satu hasil pertemuan tertutup antara Menteri Pertanian Amran Sulaiman dengan Ketua PBNU Said Aqil Siradj yang berlangsung sekitar dua jam di Kementerian Pertanian, Selasa.

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan, pihaknya ingin meningkatkan produksi pertanian dan mendorong kesejahteraan petani kelas bawah di daerah.

“Kami ingin mendorong agar petani bisa menanam padi, bawang merah, sayur mayur dan lainnya mampu menghasilkan kualitas terbaik,” katanya.

Saiq mengatakan, masih banyak lahan yang menganggur dan tidak produktif, hal itu karena banyak petani yang melakukan penanaman tidak maksimal.

Selama ini, menurut dia, banyak petani di daerah tidak mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, sehingga mereka menanam hasil bumi dengan gaya konvensional dan tradisional karena tak ada pendampingan.

“Kadang-kadang petani menanam hanya semampu mereka seakan-akan mereka menghadapi globalisasi sendirian. Maka, kami terpanggil mendampingi mereka,” katanya.

Terkait kerjasama kedua lembaga tersebut, Said menambahkan, ada dua hal yang disetujui Kementan yakni meningkatkan kesejahteraan petani, serta Kementan terus mendampingi petani mulai pra-penanaman hingga pascaproduksi.

“Kami kerja sama lahan seluas sepuluh ribu hektare di Palembang dan Lampung,” ujarnya.

Ketua PBNU juga menyatakan dengan kerjasama kedua lembaga tersebut maka petani diharapkan bisa menghadapi tengkulak nakal dan kartel sehingga jangan sampai ada monopoli di bidang pertanian.

“Jangan sampai itu-itu saja yang bisa menikmati keberhasilannya harus merata,” tambah dia.

Pada kesempatan itu, Mentan Amran Sulaiman mengatakan, pihaknya mendukung niat PBNU untuk meningkatkan kesejahteraan petani, terlebih lagi peningkatan kesejahteraan petani harus dikerjakan oleh banyak pihak.

“Kami sepakat bagaimana ekonomi berkeadilan. Bagaimana petani sejahtera, petani untung, pedagang untung, konsumen tenang karena harga stabil,” katanya.

Tinggalkan Balasan