Depok, KabarBerita.id — Direktur Akses Pembiayaan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Anggara Hayun Anujuprana mengatakan, Startup yang ada di Depok tidak kalah dengan Startup yang ada di kota besar di Indonesia.
Pernyataan itu disampaikannya pada saat menghadiri Festival Depok Startup di Depok Town Square.
Dia mengatakan, sebelumnya dia hanya melirik para Startup di Jakarta, Surabaya dan kota besar lainnya.
“Sebelumnya saya hanya melirik Jakarta dan kota lainnya, lalu kami bertemu dengan Startup Depok dan ternyata Startup Depok luar biasa. Kami mendorong Kota Depok yang memiliki jejaring kreatif dengan mencoba berkolaborasi akses pembiayaan Startup menjadi industri berat,” ujarnya.
Ia menambahkan, Festival Startuo dapat dilaksanakan hasil kolaborasi antara komunitas dan pihak lainnya seperti Pemkot Depok.
“Startup di Kota Depok berkembang secara ekosistem,” paparnya.
Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Pemerintah Kota Depok, Nani Zahra menambahkan, Depok Startup Festival merupakan salah satu rangkaian program wirausaha baru yang menitikberatkan pada pelaku usaha yang berasal dari startup atau perintis usaha yang mengembangkan usahanya secara inovatif dan menggunakan tekhnologi berbasis media digital dengan jangkauan akses pemasaran secara cepat, massif dan global.
“Tujuan dari acara tersebut tak lain untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan mengembangkan sumberdaya ekonomi lokal dan perluasan kerja di Kota Depok melalui pemanfaatan potensi yang dimiliki oleh pelaku usaha mikro,” jelasnya
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh DKUM.
Menurut dia, kegiatan ini merupakan kolaborasi sesuai dengan misi Provinsi Jawa Barat Jabar Kahiji.
“Potensi mengembangkan ekonomi kreatif. Kepada anggota dewan agar anggaran untuk ekonomi kreatif ditingkatkan. Inovasi dan kolaborasi menjadi dua kunci utama bagi Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jawa Barat dalam memajukan dan mempertahankan UMKM Jawa Barat di tengah badai pandemic,” jelasnya
Dari itu, kata dia, akan terjalin kerja sama bisnis antara pelaku usaha dengan pelaku usaha lainnya, meningkatkan link dan network yang semakin luas.
“Pada akhirnya akan meningkatkan transaksi dan kesejahteraan pelaku usaha. Pemda Provinsi Jabar bahkan mengirim produk OPOP untuk hadir di pameran luar negeri. Tahun 2019 produk OPOP hadir di pameran di Turki,” jelasnya.
Tahun 2021, lanjutnya, produk hadir di Dubai, bahkan ekspor ke Dubai untuk jengkol, manggis, fashion dan sarung. Pada tahun 2022 produk OPOP hadir di Milan dan pameran di Turki.
“Program OPOP banyak ditiru provinsi lain seperti Kalteng, Sumut, Sumbar, Kepulauan Riau dan mendapat penghargaan Top 45 Inovasi Pelayanan Publik 2020 pada Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) 2020,” pungkasnya.