Kemenkes Ingatkan Virus Flu Babi Afrika yang Bertahan di Daging Olahan

Jakarta, KabarBerita.id — Virus penyebab flu babi Afrika alias African swine fever (ASF) telah masuk ke Indonesia. Meski tidak berbahaya, namun virus ini tetap perlu diwaspadai.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengingatkan bahwa virus penyebab ASF mampu bertahan di lingkungan dan daging olahan.

“Virus ini cukup mampu bertahan di lingkungan pada daging olahan, seperti sosis dan bacon,” ujar Nadia.

Nadia juga mengatakan bahwa virus tersebut juga bisa bertahan di pakaian seseorang yang melakukan kontak dengan babi yang terinfeksi ASF.

“Oleh karena itu, kalau ada hewan ternak sakit ASF, terutama babi segera dipisahkan dan bila mati jangan dijual ke pasar,” ujar Nadia menambahkan.

Nadia juga mengatakan bahwa hingga saat ini, ASF tidak membahayakan manusia. Namun demikian bukan berarti kewaspadaan jadi menurun.

ASF sendiri merupakan penyakit yang menyebabkan kematian tinggi pada hewan yang terinfeksi.

Penyakit ini membutuhkan waktu beberapa tahun untuk ditanggulangi. Tak ada vaksin atau obat yang bisa mengatasi penyakit ini.

Peternak perlu mengetahui beberapa gejala flu babi pada hewan, diantaranya demam, pendarahan dan kematian mendadak.

ASF sendiri berbeda dengan flu babi yang umumnya dikenal. ASF menyerang saluran pencernaan, sementara flu babi biasa umumnya menyerang saluran pernapasan.

Selain itu flu babi biasa juga terbukti dapat menular pada manusia. Sementara hingga saat ini, belum ada bukti yang menemukan penularan ASF dari babi ke manusia.

Tinggalkan Balasan