Bukittinggi, KabarBerita.id – Dalam upaya mendukung penerapan Kurikulum Merdeka di madrasah, Kementerian Agama Kota Bukittinggi mengadakan sesi pendampingan dan diskusi mengenai pendidikan Islam di aula kantor Kemenag Bukittinggi pada Kamis (11/7). Acara ini bertema “Penerapan Kurikulum Merdeka dan Persiapan Menuju Kurikulum Nasional”.
Zulfikar, Plh Kepala Kantor Kemenag Kota Bukittinggi, menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka diterapkan secara bertahap dan kini memasuki tahun kedua di lingkungan Kementerian Agama. “Kurikulum memegang peranan penting dalam dunia pendidikan. Kurikulum yang efektif adalah kunci untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas yang mampu memajukan bangsa. Oleh karena itu, kurikulum perlu bersifat dinamis dan dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman,” ujarnya.
Zulfikar menambahkan bahwa dengan Kurikulum Merdeka, pendidik memiliki fleksibilitas dalam menerapkan metode pembelajaran yang lebih mendalam dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, dengan penekanan pada penguatan karakter.
“Untuk memastikan penerapannya berjalan maksimal, kami melakukan sosialisasi kepada setiap pemangku kepentingan, termasuk kepala madrasah, wakil kepala sekolah, dan pihak-pihak terkait lainnya,” tuturnya.
Di sisi lain, Kasi Pendidikan Madrasah Aldy Heko Putra mengungkapkan bahwa Kurikulum Merdeka memberikan peluang untuk meningkatkan relevansi pendidikan dengan fokus pada siswa dan kebutuhan lokal.
“Tantangan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka meliputi kesiapan infrastruktur, pengetahuan guru, dan konsistensi penerapan. Karena itu, kegiatan pendampingan dan diskusi seperti ini sangat penting untuk dilakukan,” kata Aldy.
Acara ini dihadiri oleh 30 peserta yang terlibat langsung dalam pelaksanaan kurikulum di madrasah negeri maupun swasta di Kota Bukittinggi, termasuk kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru.