Kematian Meningkat dan RS Kewalahan, Kasus Covid di Korut Semakin Menggila

Jakarta, KabarBerita.id — Lonjakan kasus Covid-19 terus menggila di Korea Utara membuat rumah sakit negara tersebut kewalahan.

Pihak berwenang telah menempatkan siswa medis di Kota Pyongyang untuk menolong rumah sakit namun angka kematian masih meningkat.

Sementara itu seorang warga Pyongyang mengatakan dokter di Korut tidak mampu menangani Covid-19 dengan cepat. Hal ini disebabkan karena sikap Korut yang menyangkal adanya keberadaan virus corona di negara itu.

Sumber pada Radio Free Asia mengatakan, beberapa lansia dan orang yang penyakit kronis, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes, yang terinfeksi Omicron, meninggal dunia karena mereka tak menerima perawatan yang sesuai.

Ia melanjutkan, beberapa orang meninggal karena efek samping dari obat-obatan yang mereka beli mandiri tanpa resep yang benar.

Sumber itu juga menceritakan Korut telah mendeklarasikan status darurat dan menempatkan dokter di berbagai rumah sakit kota itu, termasuk menempatkan siswa kedokteran.

Masyarakat dalam kota juga harus menjalani pemeriksaan intensif. Mereka harus mengecek suhu dan melaporkan gejala yang tak normal dua kali sehari.

Permintaan obat penurun panas dan antibiotik juga melonjak. Banyak masyarakat pergi ke beberapa apotek demi mendapatkan acetaminophen, ibuprofen, dan amoxicillin.

Masyarakat di Kota Hamhung, provinsi Hamgyong Selatan, telah memenuhi rumah sakit beberapa hari sebelum pemerintah mengakui kasus pertama Covid-19, kata seorang sumber medis di sana.

Korut sendiri telah mendeteksi ada sebanyak 2,2 juta kasus demam, dengan 65 orang meninggal dunia. Namun tak jelas berapa banyak dari kasus demam tersebut yang merupakan kasus Covid-19.

Tinggalkan Balasan