Kekalahan Korsel di Piala Dunia 2022 Jadi Bahan Propaganda TV Korut

Jakarta, KabarBerita.id — Kekalahan Korea Selatan dari Brasil, skor 1-4, di Piala Dunia 2022 Qatar ditayangkan Korea Utara lewat saluran televisi setempat.

Pengamat menyebut hal ini merupakan eksposur yang tak biasa dan picik sebagai bahan propaganda.

Selama momen Piala Dunia Qatar, media Korut Korean Central Television (KCTV) menyiarkan sebagian besar pertandingan setelah penundaan 1-2 hari. Namun laga tim Korea Selatan absen dari agenda siaran.

Akan tetapi pada Rabu (14/12), KCTV menyiarkan laga sepak bola Korea Selatan untuk pertama kalinya. Siaran ini memungkinkan warga menonton kekalahan Korea Selatan usai dibantai Brasil 1-4.

“Jelas bukan kebetulan bahwa satu-satunya permainan Korea Selatan yang ditampilkan adalah yang membuat mereka tersingkir di Piala Dunia,” ujar Martyn Williams, anggota Stimson Center, organisasi riset dan analisis, seperti dilaporkan NK News.

“Itu hanya menunjukkan kepicikan, tapi sayangnya itu sesuatu yang tak biasa.”

KCTV memang jadi satu-satunya ‘jendela’ warga Korea Utara untuk melongok Piala Dunia. Namun media ini tidak menyiarkan semua pertandingan.

Pada Piala Dunia 2014, mereka melewatkan pertandingan Korea Selatan dan Jepang. Kemudian pada Piala Dunia 2018, Jepang tidak dimasukkan dalam agenda penayangan.

Meski demikian tahun ini mereka menyiarkan pertandingan Jepang dan AS, termasuk pertandingan yang dimenangkan Jepang. Hal ini jadi sesuatu yang tak biasa.

Sementara itu tampaknya warga Korut diberi eksposur lebih banyak mengenai dunia luar. Biasanya, iklan-iklan bakal disensor tapi pemirsa Korut telah melihat iklan Coca-Cola, Hyundai dan barang konsumen lain.

Beberapa iklan produk asal AS dan Korea Selatan dikaburkan tetapi tampaknya mereka menyerah untuk menyensor iklan semakin lama selama Piala Dunia berlangsung.

Williams menduga Korut mendapatkan konten pertandingan Piala Dunia dari sumber sah. Dugaan ini berangkat dari audio latar yang jelas dan tidak ada logo penyiar eksternal yang dibuat buram.

FIFA menyebut DPRK menerima siaran dari jaringan Korea Selatan pada 2014. Oleh karenanya KCTV mengaburkan logo dan grafis saluran Korea Selatan.

Tinggalkan Balasan