Jakarta, KabarBerita.id — Pelatih Robert Rene Alberts menyebut kehadiran Ezra Walian membuat Persib Bandung jadi Ajax Amsterdam versi Indonesia.
Persib merekrut Ezra Walian dengan durasi tiga tahun. Kehadiran penyerang 23 tahun itu tak dimungkiri membuat Persib kental dengan aroma Belanda.
Koneksi Belanda pun menguat di tubuh Persib. Sebelumnya ada pada Nick Kuipers, Geoffrey Castillion, dan pelatih mereka Robert Rene Alberts.
Disinggung soal kentalnya pemain dan pelatih dari negeri kincir angin, Robert pun mengatakan hal itu hanya kebetulan.
“Itu benar-benar hanya kebetulan dan membuat ini menjadi seperti tim Ajax di Indonesia. Geoffrey berasal dari Akademi Ajax, Ezra juga. Meski waktu dulu belum ada Akademi Ajax ketika saya berada di sana saat memulai karier,” ujar Alberts dalam jumpa pers virtual, Senin (15/3).
Ezra sendiri mempunyai paspor Indonesia. Sedangkan, Geoffrey pada waktu didatangkan Persib berstatus bebas transfer setelah dilepas tim Islandia, Fimleikafelag Hafnarfjaroar.
“Tentu orang datang ke sini dengan latar belakang dan mereka punya ilmu sepak bola bagus dari Belanda yang mana filosofinya menyerang. Jangan lupa juga ada Nick yang merupakan orang Belanda di tim dan mendadak tim ini seperti ada koneksi Belanda. Tapi semua itu hanya kebetulan bukan yang sengaja kami lakukan,” ungkap Alberts.
Menurut Robert, perekrutan pemain tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa kandidat yang masuk dalam pilihannya namun tidak semua menemui kesepakatan.
“Proses pemilihan pemain sangat rumit, artinya harus mencari pemain yang free transfer lalu apa posisinya. Jadi semua itu hanyalah kebetulan hingga membuat koneksi Belanda sekarang. Tapi dengan latar belakang filosofi menyerang yang kami usung, ini cocok dan sungguh menarik,” katanya.
Robert pun mengaku sudah berkomunikasi dengan Ezra Walian dalam kurun dua tahun terakhir. Ia pun punya ekspektasi terhadap pemain yang pernah membela Ajax U-21 tersebut.
“Saya sudah berbicara dengan Ezra dua tahun lalu dan saya juga berbicara dengan orang-orang di Ajax tentang Ajax. Lalu dia sudah bermain satu musim di Indonesia dan tim nasional. Jadi saya harap Ezra bisa melanjutkan performa terbaiknya seperti di Ajax, karena dia pemain yang menjanjikan dan bisa lebih tinggi lagi,” tutur pelatih 66 tahun itu.