Kerinci, KabarBerita.id — Kabupaten Kerinci dikunjungi oleh Direktur Regional Pembangunan Berkelanjutan Bank Dunia untuk Asia Timur dan Fasifik.
Selain direktur regional bank Dunia untuk pembangunan berkelanjutan Asia Timur dan Pasifik, Benoit Bosquet dan rombongan, hadir juga tim Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI, tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Reforma Agraria dan Tata Ruang dan Kementerian Pertanian, juga hadir Kepala Bappeda Provinsi Jambi.
Selama berada di Kerinci Tim kerja bank dunia akan melaksanakan kunjungan dan studi lapangan bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, pertanahan, sosial, UMKM dan mengunjungi wilayah TNKS serta objek wisata yang ada di Kerinci.
Direktur Regional bersama Tim berjumlah 48 orang datang ke Kerinci menggunakan pesawat carteran, dan berada di Bumi Sakti Alam Kerinci sampai Selasa 20 Septembar 2022.
Bupati Kerinci, H. Adirozal mengatakan, kedatangan Direktur Regional Pembangunan Berkelanjutan Bank Dunia untuk Asia Timur dan Fasifik dalam rangka kunjungan kerja.
Selain itu, Saat ini provinsi Jambi telah menjadi tuan rumah beberapa Inisiatif yang sedang berlangsung yang Didanai oleh bank dunia termasuk program percepatan reformasi agraria dan proyek implementasi kebijakan satu peta, inisiatif pembayaran berbasis kinerja pengurangan emisi Jambi yang dibiayai oleh BioCarbon Fund (BioCF), Proyek Pengelolaan Lanskap Berkelanjutan Jambi yang dibiayai Inisiatif untuk Lanskap Hutan Berkelanjutan (SFL), Proyek Penguatan Hak dan Ekonomi Masyarakat Adat dan Lokal, dan merupakan provinsi percontohan untuk berbagai kegiatan analitis dan konsultasi di bawah SLM MDTF.
Adirozal menyebutkan, Benoit Bosquet beserta rombongan sangat senang berada di Kerinci, karena mereka melihat keindahan alam yang dikelilinggi bukit Barisan dan hutan yang masih asri.
Mengapa Kerinci disebut paru – paru dunia, karena sebagian besar wilayah di Kerinci masuk dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Karena itulah, Adirozal menyatakan tekadnya akan menjaga dan melestarikan serta menjadikan Taman Nasional Kerinci Seblat menjadi “paru-paru” terbaik di dunia.
Dirinya juga telah menyampaikan kepada Direktur Regional Pembangunan Berkelanjutan Bank Dunia untuk Asia Timur dan Fasifik agar memberikan bantuan kepada petani, supaya produksi pertanian di Kerinci bisa lebih baik dan bagus, agar masyarakat tidak merambah hutan.