Kasus Hepatitis Akut Misterius, Kemenkes Nilai Tak Perlu Evaluasi PTM

Sekolah tatap muka

Jakarta, KabarBerita.id — Kementerian Kesehatan menilai masih belum perlu menghentikan aktivitas Pembelajaran Tatap Muka di Indonesia menyusul temuan dugaan kasus infeksi hepatitis akut misterius yang mayoritas menyasar usia anak.

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi menerangkan upaya dan gerakan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan yang diterapkan selama pandemi Covid-19 dapat menjadi benteng pertahanan bagi anak-anak di sekolah.

Kendati demikian Nadia tetap meminta seluruh pihak untuk waspada dan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat guna mencegah penularan penyakit hepatitis akut yang masih misterius ini.

Ia juga menyarankan para orang tua memeriksakan anaknya ke fasilitas kesehatan terdekat apabila buah hati mengalami gejala mirip penyakit kuning.

Kemudian sakit perut, muntah-muntah, diare mendadak, buang air kecil berwarna teh tua, buang air besar berwarna pucat, kejang, dan penurunan kesadaran.

Lebih lanjut Nadia juga mengonfirmasi sejauh ini pihaknya baru menerima laporan 15 kasus yang diduga merupakan kasus infeksi hepatitis akut.

Belasan kasus itu dilaporkan terjadi di sejumlah provinsi Indonesia. Di antaranya DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jawa Barat, Kepulauan Babel, dan Jawa Timur.

Sementara itu Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden,  Brian Sriprahastuti menegaskan 15 kasus yang diduga Hepatitis akut di Indonesia belum bisa dikategorikan sebagai Hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya.

Brian menjelaskan 15 kasus yang dilaporkan tersebut sebanyak 11 kasus sudah diperiksa hasilnya bukan Hepatitis ABCD.

Fakta-fakta Kasus Hepatitis Akut Misterius

Brian mengklaim bertambahnya kasus dugaan hepatitis akut yang dilaporkan membuktikan sistem peringatan dini dan Surat Edaran Kemenkes direspon dengan baik oleh daerah.

Sebagai informasi fenomena hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya menjadi sorotan dunia setelah WHO menetapkannya sebagai Kejadian Luar Biasa pada 15 April 2022. WHO menerima laporan 169 kasus di 12 negara.

Di Indonesia kasus hepatitis akut misterius sejauh ini diduga menyebabkan enam anak meninggal dunia. Dari keenam kasus tersebut tiga kasus meninggal ditemukan di DKI Jakarta, satu di Tulungagung, satu di Solok, dan Medan.

Tiga kasus kematian di DKI Jakarta dilaporkan dalam kondisi stadium lanjut ketika sampai di Rumah Sakit. Ketiga pasien anak tersebut masing-masing berusia 2 tahun, 8 tahun, dan 11 tahun.

Kasus kematian yang dilaporkan di Kabupaten Tulungagung terjadi pada anak berusia tujuh tahun. Adapun untuk kasus kematian yang dilaporkan di Solok terjadi pada bayi berusia 2 bulan.

Kasus kematian terbaru  yang dilaporkan di Medan, Sumatera Utara terjadi pada anak berusia tujuh tahun. Pasien tersebut sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Santa Elisabeth Medan.

Tinggalkan Balasan