Jakarta, KabarBerita.id — Tim investigasi polisi Korea Selatan telah menetapkan enam tersangka atas tragedi halloween di distrik Itaewon yang menewaskan 156 orang.
Dari jumlah tersebut empat diantaranya merupakan anggota polisi.
Juru bicara Tim investigasi, Kim Dong Wook mengatakan telah memeriksa 154 orang dan menetapkan enam orang sebagai tersangka.
Keenam tersangka itu yakni mantan kepala polisi Yongsan Lee Im Jae, Anggota Kepolisian Metropolitan Seoul yang mengawasi situasi halloween Ryu Mi Jin, dan dua pejabat tim intelijen Kantor Polisi Yongsan.
Selain nama-nama itu mereka yang menjadi tersangka yakni Kepala Distrik Yongsan Park Hee Young, dan Kepala Pemadam Kebakaran Yingsan Choi Seong Beom.
“Ryu dan Lee akan didakwa karena melalaikan tugas, sementara pejabat dari tim intelijen akan didakwa dengan tuduhan penyalahgunaan wewenang, perusakan barang bukti dan kelalaian profesional yang mengakibatkan kematian,” ujar Kim lagi seperti dikutip The Korea Herald.
Korsel juga sudah mencopot Lee dan Ryu dari jabatan mereka pekan lalu gegara dianggap lalai dalam bertugas.
Kim menerangkan pihak berwenang Seoul akan mendakwa Park dan Choi dengan tuduhan kelalaian profesional yang menyebabkan kematian.
Berdasarkan temuan tim investigasi Lee sempat makan di restoran dekat Stasiun Itaewon. Ia kemudian pergi sekitar pukul 21.47 waktu setempat usai mendapat informasi soal kerumunan.
Lee tiba di dekat Stasiun Noksapyeong sekitar sepuluh menit kemudian. Namun lalu lintas yang padat di jalan utama Itaewon membuat Lee putar arah menuju lokasi kejadian.
Ia baru turun dari mobil sekitar pukul 22.55 waktu setempat dan tiba di lokasi kerumunan sekitar pukul 23.05. Lee menghabiskan satu jam untuk mencapai lokasi, padahal jika ia jalan kaki hanya perlu waktu sepuluh menit.
Dari rekaman salah satu CCTV, usai turun mobil Lee tampak berjalan santai dengan melipatkan tangan di punggungnya. Gambaran ini dianggap tak menunjukkan tanda-tanda urgensi dari dia sementara situasi saat ia tiba sudah genting.
Tragedi Itaewon bermula saat saat warga mulai memadati kawasan di Itaewon menggunakan kostum bertema horor.
Mereka ramai-ramai memadati jalan yang menanjak dan semakin sempit pada pukul 22.20. Kemudian ada orang yang jatuh dan menimpa massa di bawah. Mereka kemudian panik dan para pengunjung saling injak.
Tim investigasi juga menuding Kantor Polisi Yongsan membuat laporan palsu yang menyebut Lee tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 22.20 waktu setempat.
Selain itu tim juga tak menemukan Lee memberikan instruksi dalam kurun waktu 90 menit sejak dia meninggalkan restoran dan tiba di tempat kejadian perkara.
Sementara itu Ryu tak berada di ruang pemantauan yang sudah ditentukan untuk memantau situasi. Saat kejadian, ia malah berada di kantornya.
Terkait pejabat intelijen, tim investigasi menyebut mereka menulis laporan yang berisi meminta personel tambahan karena khawatir kemungkinan kecelakaan di Itaewon mengingat kerumunan yang kian besar.
Berdasarkan penemuan tim investigasi, kepala intelijen meminta anggotanya menghapus rincian, dan laporan awal usai tragedi Itaewon.
Korea Selatan tengah berduka usai 156 orang meninggal dalam tragedi halloween di Itaewon pada 29 Oktober lalu.Imbas insiden itu, publik ramai-ramai mengkritik polisi lantaran mereka tak sigap menangani kerumunan.