Jakarta, KabarBerita.id — Nyamuk Aedes aegypti jadi vektor utama penularan demam berdarah dengue (DBD). Nyamuk ini membawa virus dengue penyebab penyakit.
Pertanyaannya, kapan kita harus waspada terhadap gigitan nyamuk penyebab DBD?
DBD adalah penyakit menular yang bisa berakibat fatal. Indonesia sendiri menjadi salah satu negara endemik DBD.
Nyamuk penyebab DBD berkembang biak dengan baik di wilayah tropis seperti Indonesia, utamanya saat musim penghujan datang. Genangan air dan tumpukan barang-barang yang tak beraturan biasanya jadi sarang terbaik bagi nyamuk satu ini.
Nyamuk penyebab DBD cenderung aktif bergerak pada pagi hingga sore hari.
Dokter spesialis anak Mulya Rahma Karyanti mengatakan, nyamuk akan mencari mangsanya di pagi hari pada sekitar pukul 08.00 – 10.00 WIB.
“Makanya anak kena [tertular DBD] di sekolah, atau kegiatan di luar rumah,” ujar Mulya dalam konferensi pers daring Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kamis (15/6).
Sementara di sore hari, nyamuk akan aktif mencari mangsa sekitar pukul 15.00 – 17.00 WIB.
Mengutip Times of India, penelitian ilmiah juga menemukan hal yang sama. Nyamuk disebutkan akan aktif mencari mangsa pada beberapa jam setelah matahari terbit dan beberapa jam setelah matahari terbenam.
Namun, meski terbilang jarang, nyamuk Aedes aegypti juga bisa menggigit mangsanya setelah matahari terbenam.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah karakteristik nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk penyebab DBD ini memiliki ciri khas yakni kaki yang berwarna hitam dan putih.
Selain itu, salah satu ciri lain yang paling mencolok adalah lokasi gigitan nyamuk penyebab DBD. Penelitian juga menyebut, nyamuk umumnya mengincar bagian tubuh di sekitar pergelangan kaki dan siku.
Perlu diingat, satu gigitan saja sudah cukup untuk menginfeksi seseorang dan memicu sejumlah gejala.
Virus dengue sendiri umumnya memiliki masa inkubasi selama 4-10 hari. Gejala bisa muncul kapan saja dalam rentang waktu tersebut.
Gejala yang perlu diwaspadai antara lain demam mencapai 39 derajat Celcius atau lebih, sakit pada persendian, tubuh terasa lemas, bintik-bintik merah serta mual dan muntah.