Jakarta, KabarBerita.id — Tim SAR gabungan dari Basarnas dan TNI/Polri masih mencari 13 korban penumpang kapal motor (KM) Cahaya Arafah yang dinyatakan hilang akibat tenggelam di Perairan Tokaka, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara.
Menurut data terkini total ada 77 orang yang berada di atas kapal saat kejadian. Sebanyak 64 di antaranya sudah ditemukan dalam keadaan selamat.
“Hari kedua ini tim gabungan masih fokus melakukan pencarian korban yang hilang tenggelam di Perairan Pulau Tokaka, Kabupaten Halmahera Selatan,” kata Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman di Ternate.
Pencarian dimulai sejak 07.30 WIT. Tim SAR gabungan membagi SRU dan melakukan pencarian di area masing-masing yang telah dibuat dan direncanakan.
SRU 1 melakukan pencarian seluas 8.7 Nm dari LKP dengan menggunakan Sea Rider KN Pandudewanata. SRU 2 melakukan pencarian seluas 11.6 Nm dari LK dengan menggunakan rubber boat Unit Siaga SAR Bacan.
SRU 3 melakukan pencarian seluas 9.7 Nm dari LK dengan menggunakan speed boat BPBD Halsel. Kemudian, SRU 4 melakukan pencarian seluas 15 Nm di pesisir perairan Desa Tokaka dengan menggunakan longboat masyarakat.
KM Cahaya Arafah sebelumnya dilaporkan tenggelam di Perairan Pulau Tokaka, Halmahera Selatan saat berlayar dari Ternate menuju Gane Barat pada Senin (18/7).
Dalam pencarian itu ad sejumlah unsur terlibat di antaranya Basarnas Ternate, Polairud Polda Malut, BPBD Provinsi Malut, BPBD Halsel, Pos AL Bacan, Polsek Tokaka, dan masyarakat setempat.
Sementara itu Kantor Kesyahbandaraan dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kota Ternate sempat menyatakan kapal KM Cahaya Arafah rute Ternate-Halmahera Selatan dengan membawa 66 orang penumpang tenggelam di Perairan Tokaka, Gane Barat.
KM Cahaya Arafah berangkat dari Pelabuhan Bastiong Ternate pada Senin sekitar pukul 08.30 WIT sebelum adanya surat penundaan aktivitas pelayaran yang dikeluarkan KSOP.
Pukul 18.12 WIT kapal diinformasikan tenggelam di Perairan Tokaka Pulau Halmahera Selatan akibat dihantam gelombang laut.