Berita  

Kabut Asap Buat Langit Merah Pekat, Warga Jambi Takut Keluar Rumah

KabarBerita.id – Warga mengaku takut keluar rumah, karena kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) membuat langit di Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, sejak Sabtu (21/9) pagi hingga sore kemarin, terlihat memerah gelap.

Kondisi udara yang sangat buruk dan tidak sehat, membuat aktivitas sebagian warga di sana sedikit lumpuh.

“Pagi tadi sekitar pukul 09.00 WIB kondisi cuaca itu masih terlihat menguning, pukul 12.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB ini, cuaca di Desa Mekar Sari, Kecamatan Kumpe Ilir, Kabupaten Muaro Jambi, sudah memerah,” kata Mustakim, warga sekitar.

“Kami tidak berani untuk keluar rumah, warga di sini juga di dalam rumah semua karena takut, melihat cuaca yang merah karena terselimuti asap,” imbuhnya, seperti dilansir Detik, Sabtu (21/9).

Tak hanya asap, abu dari sisa karhutla di Jambi pun, tampak berterbangan di jalan, hingga masuk ke rumah-rumah warga, meskipun hanya sedikit.

“Ini bukan hanya bau asap saja yang kami hirup, tapi juga sudah bercampur abu sisa kebakaran hutan dan lahan itu,” tutur Mustakim.

“Kalau di luar abunya tampak begitu banyak yang terbang, kalau di dalam rumah ada juga berjatuhan, walau tidak banyak tapi menggangu,” sambungnya.

Cuaca yang buruk akibat asap itu, disebut Mustakim, sudah terjadi sejak Jumat (20/9).

Langit yang menguning hingga memerah gelap, memaksa warga yang tengah berkendara, menghidupkan lampu kendaraan agar dapat melihat jalan.

“Cuaca seperti ini sejak kemarin, kalau kemarin itu cuman menguning saja langitnya, karena diselimuti asap, sekarang ini yang parah, sampai memerah seperti malam, jadi terlihat gelap,” ujar Mustakim.

“Kalau pada hari sebelumnya itu tidak seperti ini, biasanya hanya diselimuti asap saja. Sekarang napas agak terasa sesak. Anak saya juga tidak saya perbolehkan keluar rumah, karena bahaya lihat kondisi udara itu,” sambungnya.

Sementara BMKG Jambi menilai, fenomena langit yang menguning hingga memerah gelap di Kabupaten Muaro Jambi, benar diakibatkan asap tebal, yang menyelimuti wilayah itu.

Kondisi tersebut menyebabkan, sinar matahari tidak sampai ke bumi, dan membuat langit terlihat menguning hingga memerah gelap.

Kondisi cuaca baru akan kembali normal, jelas BMKG, jika ada hembusan angin kencang di sana.

Asap pun baru akan hilang, jika sudah diguyur hujan lebat, yang turun di wilayah Jambi, terutama di wilayah lahan yang banyak terbakar.

“Tetapi hujan dapat turun di wilayah Jambi, berdasarkan prediksi kita pada pertengahan Oktober nanti,” ungkap Kepala BMKG Jambi, Adi Setiadi.

Diketahui, hingga saat ini, karhutla di Jambi masih terus terjadi di beberapa titik.

Namun, upaya pemadaman api juga masih terus dilakukan oleh tim Satgas Karhutla, dari TNI/Polri BPBD, Manggala Agni, termasuk bantuan personel lain dari pemerintah setempat, dan masyarakat peduli api.

Tinggalkan Balasan