JAKARTA, Kabarberita.id – Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan jumlah korban luka akibat robohnya selasar Gedung Bursa Efek Indonesia sebanyak 77 orang yang terdiri dari 75 orang dirawat di RS dan dua orang diperbolehkan rawat jalan.
“Korban luka atau trauma tumpul atau patah tulang akibat robohnya selasar BEI berjumlah 75 orang. Dua orang sudah rawat jalan,” kata Irjen Setyo di Mabes Polri, Jakarta, Senin (15/1/2018).
Ia merinci jumlah tersebut, yang dirawat di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintoharjo ada 17 orang, di RS MRCCC Siloam Semanggi ada 31 orang, di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) 7 orang dan Rumah Sakit Jakarta 20 orang.
Kepala Pengembangan Bisnis Rumah Sakit Siloam Semanggi Triana Tambunan mengatakan pihaknya resmi merawat 29 korban lantai roboh di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Sudah kami cocokkan namanya. Empat orang diantaranya laki-laki, sisanya perempuan. Mayoritas adalah mahasiswa,” kata Triana ditemui di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta, Senin.
Triana mengatakan sudah ada satu korban yang diperbolehkan pulang, sedangkan yang lain masih harus dirawat. Dia belum bisa memastikan berapa korban yang akan menjalani rawat inap.
“Masih terus dievaluasi apakah perlu rawat inap atau tidak. Kan ada prosesnya. Ada satu korban yang harus menjalani operasi karena mengalami patah tulang, sedangkan tiga lainnya masih diduga patah tulang sehingga masih terus dievaluasi,” tuturnya.
Terkait dengan biaya perawatan para korban, Triana mengatakan pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak BEI.
“Kami sudah komunikasikan dengan pihak BEI bagaimana penanganan pasien termasuk soal penjaminannya,” katanya.
Ditanya lebih lanjut tentang penjaminan penanganan korban, Triana tidak bersedia menjawab. Dia mempersilakan wartawan untuk menanyakan hal itu kepada pihak BEI.
Namun, dia mengatakan pihak BEI menyatakan akan bertanggung jawab terhadap korban yang dibawa ke Rumah Sakit Siloam Semanggi.
Saksi kejadian lantai roboh di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) mengatakan lantai yang roboh berada persis di atas Bagian Informasi sehingga dia memperkirakan yang mengalami luka parah adalah karyawan di bagian tersebut.
“Lantai yang roboh di atas bagian informasi, resepsionis. Saya sendiri tidak tahu bagaimana keadaan mereka karena setelah itu banyak debu sehingga tidak terlihat,” kata Tetty Siahaan, salah satu saksi yang juga korban, saat ditemui di Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta, Senin.
Tetty mengatakan setelah kejadian lantai roboh itu semua orang berusaha menyelamatkan diri sendiri. Dia sendiri bersembunyi di bawah meja sehingga tidak mengalami luka serius.
Tetty menilai pengelola tampaknya cukup melakukan perawatan terhadap Gedung BEI. Dia yang bekerja di salah satu perusahaan yang menyewa ruangan itu menyebut tidak terdengar atau terlihat tanda-tanda akan terjadi lantai roboh.
“Setelah kejadian juga air pemadam kebakaran langsung menyala. Sepertinya pengelola gedung cukup melakukan perawatan,” tuturnya.
Sebelumnya, lantai selasar di Tower II Gedung BEI ambruk Senin siang sekitar pukul 12.10 WIB.
Kepala Pengembangan Bisnis Rumah Sakit Siloam Semanggi Triana Tambunan mengatakan korban yang dibawa ke rumah sakit tersebut sebanyak 30 orang. Dari 30 orang itu, tiga orang diduga mengalami patah tulang, satu orang patah tulang dan lainnya masih perlu dievaluasi.
“Semua korban datang dalam kondisi sadar. Beberapa sudah diperbolehkan pulang,” ujarnya.