Jakarta, KabarBerita.id — Presiden Joko Widodo yang menawarkan Indonesia menjadi tempat pertemuan antara Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dinilai sebagai menjalankan amanah konstitusi yakni mewujudkan perdamaian dunia.
Anggota Komisi I DPR RI Carles Honoris mengatakan penilaian itu di Jakarta, Rabu, menyikapi rencana pertemuan dua pemimpin negara di dunia, Kim Jong Un dan Donald Trump.
Menurut Charles, Presiden Joko Widodo sudah menyatakan kesediaan Indonesia menjadi tempat pertemuan antara Kim Jong Un dan Donald Trump, yakni sesuai amanah konstitusi bahwa Indonesia turut mewujudkan terciptanya perdamaian dunia. “Sikap Presiden Jokowi tersebut, patut diapresiasi,” katanya.
Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan ini menambahkan, kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas-aktif menjadikan Indonesia satu dari sedikit negara yang dapat diterima sebagai “honest broker” atau juru damai yang imparsial terkait konflik di Semenanjung Korea.
Menurut dia, peran Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dalam upaya mendamaikan Korea Utara dan Korea Selatan juga mendapatkan apresiasi dari dunia internasional.
Charles menjelaskan, pada 2002 Korea Utara mengakui telah melakukan penculikan terhadap beberapa warga negara Jepang.
Setelah pengakuan tersebut, kata dia, Korea Utara memilih Indonesia yakni Jakarta, sebagai lokasi penyerahan korban penculikan dari Pemerintah Korea Utara kepada Pemerintah Jepang.
“Itu artinya, Indonesia dianggap negara netral yang dapat mengakomodasi kepentingan Korea Utara dan Jepang,” katanya.
