Oleh: M Chozin Amirullah, Ketua Gerakan Turuntangan
Pemilihan Presiden 2024 semakin dekat, waktunya tinggal sekitar tiga minggu lagi. Masing-masing pendukung menyatakan akan menang satu putaran. Namun, mungkinkah pilpres 2024 akan berlangsung satu putaran? Jawabnya sepertinya mustahil.
Hal tersebut disampaikan oleh Eep Saefulloh Fatah. CEO lembaga riset Pollmark Indonesia ini menyatakan hampir mustahil pilpres berlangsung satu putaran. Klaim pasangan calon yang menyatakan mendapat dukungan mendekati 50 persen menurut Eep juga tidak masuk akal. Menurut Eep, bila ada menyatakan ada paslon yang angkanya melebihi atau mendekati 50 persen, sudah pasti mereka bukan lembaga riset, tapi tim sukses berkedok lembaga riset.
“Jadi, secara akademik tidak memungkinkan mengatakan ini (Pilpres 2024) satu putaran. Gak bisa. Datanya bilang gitu,” kata Eep.
Menurut riset yang dilakukan Pollmark, angka swing voters yang diperebutkan mencapai 42 persen. Bahkan sekitar setengah dari swing voters tersebut, baru akan menentukan pilihan finalnya di hari pencoblosan. Jumlahnya sekitar 21,2 persen. Artinya, masih seperlima pemilih yang baru akan menentukan pilihan di hari pencoblosan dan sekarang ini belum terdeteksi akan mendukung siapa.
Hasil riset Pollmark tersebut senada dengan riset dari StarPoll. Peneliti StarPoll Kurniawan Zein menyatakan bahwa pemilihan akan berlangsung dua putaran. Menurut riset StarPoll ketiga pasangan calon tidak ada satu pun yang berada di angka 40 persen.
Berdasar survei dari StarPoll, paslon nomor urut 02 memiliki perolehan suara 35,5 persen. Paslon 01 sedikit di bawahnya dengan perolehan suara 33,2 persen. Sementara paslon nomor urut 03 tertinggal dengan perolehan suara 16,8 persen.
“Saya pesimis pemilu dapat dimenangkan satu putaran oleh ketiga paslon, apabila memperhatikan peta elektabilitas mutakhir,” kata Kurniawan.
Perolehan suara ketiga paslon masih sangat cair dan mungkin berubah, apalagi masih ada dua debat (capres-cawapres masing-masing sekali). Apalagi berdasar survei dari Litbang Kompas, debat ternyata berpengaruh terhadap perpindahan dukungan. Jumlahnya juga cukup tinggi, lebih dari 10 persen.
Melihat tren dan riset dari berbagai lembaga, kemungkinan pilpres memang akan digelar dua putaran. Lantas, bila putaran kedua mempertemukan paslon 01 dan paslon 02, siapa yang akan menjadi pemenangnya? Menurut Kurniawan Zein, pasangan AMIN yang akan menjadi pemenangnya.