Berita  

Jelang Pemilu 2019, Kader Gerindra Diimbau Lakukan Kampanye Damai

Kupang, Kabarberita.id – Dewan pimpinan daerah partai Gerindra Nusa Tenggara Timur mengimbau kadernya untuk selalu melakukan kampanye damai jelang Pemilu 2019 yang akan dilaksanakan pada 17 April mendatang.

“Dalam konferensi Nasioanl Partai Gerindra di Sentul pada 17 Desember 2018 lalu hal ini sudah disampaikan kepada kami, dan hari ini kami sampaikan pada para kader,” kata Ketua DPP Partai Gerindra Fary Djemi Francis kepada wartawan di Kupang, Jumat.

Hal ini disampaikannya usai memberikan materi kepada sejumlah kader partai Gerindra, mulai dari para caleg yang akan mengikuti Pemilu 2019 serta sejumlah sayap partai Gerindra saat Gerindra mengelar Pendidikan Politik Kader dan Pengurus Partai Gerindra.

Fary menjelaskan bahwa kader Gerindra diminta untuk tidak terpancing isu yang membuat hubungan antar sesama di pesta demokrasi terpecah belah.

“Jangan terpancing dengan berbagai isu-isu yang bisa saja membuat hubungan antar sesama kita, antar tetangga dan antar saudara kita terpecah belah,” ujar dia.

Fary menjelaskan dalam konferensi Nasional itu juga calon wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menyatakan bahwa dirinya bersama pasangannya calon presiden Prabowo mempunyai komitmen untuk menjaga seluruh warga Indonesia apapun suku dan ras serta budayanya jika diberikan kesempatan untuk memimpin Indonesia.

Sementara itu, Ketua DPD Partai Gerindra NTT Esthon Foenay mengatakan bahwa Kader Gerindra harus menjadi ujung tombak untuk melaksanakan kampanye damai, menolak hoaks, serta kampanye hitam.

“Seluruh kader diminta untuk tetap tenang dan terus bekerja, sebab saat ini partai ini sudah berjalan sesuai dengan jalannya, atau sudah ‘on the track’,” kata dia.

Mantan wakil gubernur NTT ini juga mengimbau agar Pemilu adalah pesta demokrasi. Pestanya masyarakat Indonesia oleh sebab itu harus bersama-sama di jaga.

“Saya selalu menekankan bahwa pemilihan pemimpin negeri ini hanya beberapa waktu saja, jadi jangan sampai kemudian pada akhirnya bermusuhan. Dalam politik kita berkompetisi, tetapi dalam Tuhan kita semua bersaudara,” ujar dia.

Tinggalkan Balasan