Jakarta, KabarBerita.id — Siapa sangka jika aksiĀ konyol grup komedi legendaris asal Inggris, Monty Python bisa bermanfaat untuk kesehatan?
Sebuah studi yang diterbitkan dalam British Medical Journal menemukan bahwa gaya berjalan konyol ala Mr. Teabag dan Mr. Putey bisa membuat jantung lebih sehat. Gaya berjalan konyol itu muncul dalam sketsa berjudul “The Ministry of Silly Walks” tahun 1970 silam.
Dalam sketsa itu, keduanya melangkah dengan aneh. Mereka mengangkat dan menendang kakinya ke atas hingga membentuk sudut 90 derajat lalu berjalan dengan cara yang aneh.
Para peneliti dari Arizona State University membandingkan cara berjalan konyol itu dengan cara jalan yang lebih biasa. Mereka juga mencari tahu apakah metode itu bisa membuat aktivitas jalan kaki menjadi salah satu pilihan olahraga yang intens.
Dilansir Washington Post, pemimpin studi Profesor Glenn Gaesser mengatakan Hal yang ingin kami ketahui adalah bagaimana cara berjalan kaki yang tidak efisien ini memengaruhi energi dalam tubuh?
Rupanya metode berjalan konyol tersebut membutuhkan energi 2,5 kali lebih banyak daripada berjalan normal. Hal ini membuatnya dapat memenuhi syarat sebagai olahraga berat.
Dia menambahkan bahwa metode tersebut dapat meningkatkan kesehatan dan kebugaran aerobik jika seseorang melakukannya selama 11 menit dalam sehari. Angka ini memenuhi rekomendasi standar olahraga intensitas berat selama seminggu (75 menit).
Dengan demikian jalan kaki yang konyol ala Monty Python ini bisa membantu menjaga sistem kardiovaskular, termasuk jantung, jadi lebih sehat.
Untuk penelitian ini, sebanyak 13 orang dewasa berusia antara 22-71 tahun diminta untuk menonton sketsa Monty Python beberapa kali.
Setelah berjalan normal selama lima menit, mereka kemudian meniru gaya berjalan aneh dengan sesekali menendangkan kaki ke atas ala Mr. Teabag dan Mr. Putey di Monty Python.
Hasilnya, teknik berjalan ala keduanya membutuhkan lebih banyak energi.
“Teknik berjalan Teabag dan Putey yang tidak efisien itu sebenarnya telah dianalisis secara biomekanik sebelumnya. Berdasarkan skor variabilitas gaya berjalan, cara berjalan Teabag dinilai hingga 6,7 kali lebih bervariasi daripada berjalan biasa, sedangkan Putey hanya 3,3 kali lebih bervariasi,” tulis studi tersebut.
Profesor dari University of Southern California David Raichlen mengatakan bahwa manusia telah mengembangkan metode berjalan bipedal yang sangat ekonomis. Metode ini membutuhkan energi 50 persen lebih sedikit daripada simpanse.
“Jadi saat berjalan pada umumnya tidak membakar banyak kalori, pengeluaran energi bisa meningkat melalui penyesuaian biomekanik seperti yang terlihat pada metode ‘silly walks’ ala Monty Python,”kata Raichlen.